feedburner
INGIN BOCORAN ARTIKEL TERBARU GRATIS
Delivered by FeedBurner

feedburner count

Kunjungan neonatal (KN)

Kontak dengan tenaga kesehatan minimal dua kali untuk mendapatkan pelayanan dan pemeriksaan kesehatan neonatal baik di dalam gedung puskesmas maupun di luar gedung puskesmas (termasuk bidan di desa, polindes dan kunjungan rumah).
KN 1= kontak neonatal dengan tenaga profesional pada umur 0-7 hari KN2= kontak neonatal dengan tenaga profesional pada umur 8-28 hari

KPSP = Kuesioner Pra Skrining Perkembangan

Daftar 9-10 pertanyaan singkat kepada orangtua mengenai kemampuan yang telah dicapai oleh anaknya yang berumur 0-6 tahun, untuk mengetahui apakah perkembangan anaknya sesuai atau menyimpang

Kota Sehat (Indonesia Sehat 2010)

Masyarakat kota masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan sehat, dengan perilaku sehat, mamiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi - tingginya. (Sumber : Pengantar Kesehatan Perkotaan, Depkes RI, Ditjen Bina Kesmas, tahun 2005)

Kota Otonom

Kota yang berdasarkan otonomi ditetapkan sebagai kota, baik ibukota propinsi, kabupaten/kota, kecamatan maupun sebagai kota lainnya. ( Sumber : Pengantar Kesehatan Perkotaan, Depkes RI, Ditjen Bina Kesmas, tahun 2005)

Korban massal

Korban akibat kejadian dengan jumlah relatif banyak oleh karena sebab yang sama dan perlu mendapatkan pertolongan kesehatan segera dengan menggunakan sarana, fasilitas dan tenaga yang lebih dari yang tersedia sehari¬hari.

Lahir hidup = Live birth

Kelahiran seorang bayi tanpa memperhitungkan lamanya di dalam kandungan, di mana si bayi menunjukkan tanda-tanda kehidupan, misal: bernafas, ada denyut jantung/denyut tali pusat atau gerakangerakan otot.

Kwashiorkor

Keadaan gizi buruk yang disertai tanda-tanda klinis seperti edema di seluruh tubuh, rambut tipis, wajah membulat dan sembab. (Sumber: Manajemen Penderita Gizi Buruk di Rumah Tangga, Depkes 2002)

KVA = Kurang Vitamin A

Keadaan dimana simpanan vitamin A dalam tubuh sudah sangat kurang Manifestasi KVA dapat dilihat secara klinis misalnya buta senja dan xeroplitalmi sedangkan dari subklinis kadar serum retinol di bawah 20 mcg/dl. (Sumber: Vitamin A Pedoman Untuk Petugas Lapangan, Depkes dan HKI, 1995).

Kusta = Lepra = Leprosy = Morbus Hansen

Penyakit menular yang menahun dan disebabkan oleh kuman kusta (Mycobacterium leprae) yang menyerang syaraf tepi, kulit dan jaringan tumbuh lainnya kecuali susunan saraf pusat. Untuk keperluan pengobatan kombinasi atau Multidrug Therapy (MDT) yaitu menggunakan gabungan Rifampicin, Lamprene dan DDS, maka penyakit kusta di Indonesia diklasifikasikan menjadi 2 tipe yaitu :
a. Tipe PB (Pausi basiler)
b. Tipe MB (Multi basiler).

Kretinisme

Keadaan seseorang sebagai akibat dari kekurangan yodium yang ditandai dengan keterbelakangan mental disertai satu atau lebih kelainan syaraf seperti gangguan pendengaran, gangguan bicara, serta gangguan sikap tubuh dalam berdiri dan berjalan dari ringan sampai berat atau gangguan pertumbuhan (cebol).
(Sumber: Kretin Akibat Kurang Yodium, Depkes RI, 2002).

LILA = Lingkar Lengan Atas = mid upper arm circumference (MUAC)

Salah satu indikator yang digunakan untuk melihat status gizi dengan cara mengukur lingkar lengan atas.
(Sumber : Pedoman Penanggulangan Anemia Gizi untuk remaja putri dan WUS)

L/C = Letter of Credit

Bank Koresponden melaksanakan pembayaran kepada rekanan dan selanjutnya melakukan penagihan kepada PHLN (Pinjaman Hibah Luar Negeri).

Lender : Pemberi Pinjaman

Leptospirosis

Infeksi yang disebabkan oleh bakteri leptospira. Gejala yang timbul dapat berupa demam, sakit kepala, mual, muntah, nyeri otot hebat, kuning (ikterus), pembesaran hati dan gangguan ginjal. Penyakit menular melalui air kemih hewan penular yang mengandung leptospira (terutama tikus, tetapi dapat pula hewan lain seperti anjing, ternak, binatang liar dan kucing) dan kemudian leptospira dapat masuk melalui kulit manusia yang kontak dengan air/tanah yang tercemar.

Lahir mati = Still birth

Kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur paling sedikit 28 minggu, tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan.

LCB = Local Competitive Bidding

Cara pengadaan barang (procurement) yang dilaksanakan apabila halhal yang diisyaratkan oleh lender.

LRC = Learning Resonrce Center

Pusat Sumber Belajar berupa website yang dikembangkan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan kesehatan

LOS = Length of Stay

Rata-rata lama rawatan seorang pasien. Indikator ini disamping rnernberikan gambaran tingkat efisiensi juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu yang dijadikan tracer (yang perlu pengamatan lebih lanjut).
Jumlah hari perawatan pasien keluar

LPLPO = Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat

Formulir yang lazim digunakan di unit pelayanan kesehatan dasar rnilik pemerintah.
(Sumber : Depkes, Di jen Vanfar dan Alkes, Dit Bina Oblik & Bekkes, Pedoman Pengelotaan Oblik & Bekkes, 2002)

LOKMIN = Lokakarya Mini

Pertemuan yang diselenggarakan di Puskesmas, dapat berupa lokmin bulanan (yang dihadiri oleh seluruh staf puskesmas), atau lokmin tribulanan (yang dihadiri oleh instansi lintas sektoral tingkat kecamatan)
(Sumber: Kebijakan Dasar Puskesmas, Departemen Kesehatan RI ahun 2004)

Penyuluh Keluarga Berencana

Penyuluh lapangan keluarga berencana (PLKB) adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan, pelayanan, evaluasi dan pengembangan KB Nasional yang ditempatkan di lingkungan instansi pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah (BKKBN, 2004b).

Semula PLKB sebagai penyuluh melakukan kunjungan dari rumah ke rumah, membantu puskesmas melayani calon peserta KB, selanjutnya tuntutan tersebut menjadi berubah sehingga PLKB dituntut untuk mendinamisasi, memfasilitasi keluarga dan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Serta penyampaian informasi dalam rangka meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga dan masyarakat untuk mewujudkan keluarga berkualitas (Rangkuti, 2007).