feedburner
INGIN BOCORAN ARTIKEL TERBARU GRATIS
Delivered by FeedBurner

feedburner count

DISTRIBUSI UMUR PENDUDUK

Distribusi umur penduduk biasanya digambarkan dalam piramida penduduk yang dapat memcerminkan apakah suatu negara mempunyai struktur penduduk tua atau muda.

DAYA DUKUNG ALAM

Adalah kemempuan lingkungan alam beserta segenap unsur dan sumbernya untuk menunjang peri kehidupan manusia serta makhluk lain secara berkelanjutan

DATA

Keterangan (angka atau simbol) atau fakta yang dapat memberikan gambaran tentang sesuatu keadaan atau persoalan yang dapat dijadikan dasar kajian.

DASA WISMA

Kelompok 10 rumah/keluarga peserta KB yang menjadi binaan kader

COUPLES YEARS

Banyaknya tahun pasangan yang terlindung dari kemungkinan mengalami kehamilan karena menggunakan salah satu alat kontrasepsi.

DEMOGRAFI

Ilmu yang mempelajari tentang kependudukan yang mencakup tentang : kelahiran, kematian, migrasi, perkawinan, dan mobilitas sosial.

DHARMA KARYA KENCANA

Penghargaan yang diberikan kepada tenaga program yang telah melakukan karya yang menonjol dalam penyediaan tenaga, dan atau sarana, prasarana demi meningkatkan keberhasilan program.

DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN SOSIAL

Adalah kemampuan manusia dan kelompok penduduk yang berbeda untuk hidup bersama-sama sebagai satu masyarakat secara serasi, selaras, seimbang, rukun, tertib, dan aman.

DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN BINAAN

Adalah kemampuan lingkungan hidup buatan manusia untuk memenuhi peri kehidupan penduduk

DAUR HAID

Siklus haid, biasanya selama sekitar 28 atau 35 hari setiap siklusnya.

DINAMIKA PENDUDUK

Perubahan penduduk secara terus menerus yang dipengaruhi oleh : fertilitas, mortalitas dan migrasi

DIAFRAGMA

Suatu alat KB terbuat dari karet, berbentuk mangkok dipakai untuk menutupi mulut rahim dengan memasukkannya sejauh mungkin ke dalam liang senggama yang mencegah masuknya sel mani ke mulut rahim, sehingga mencegah terjadinya kehamilan

DEPO PROVERA/DEPO PROGESTIN

Nama obat kontrasepsi suntikan yang mengandung depo medrosi 17 alpa progesterone acetate

DEMAND FULFILLMENT

Pemenuhan kebutuhan bagi mereka yang membutuhkan pelayanan KB, yaitu mereka yang baru melahirkan yang mempunyai anak batita (bawah tiga tahun), yang anaknya sudah lebih dari dua atau tiga orang, yang usianya di atas 30 tahun, yang usianya lebih dari 35 tahun dan mempunyai anak lebih dari tiga orang yang kondisinya masih pra sejahtera dan mempunyai anak balita (bawah lima tahun)

DEMAND CREATION

Penciptaan permintaan, yaitu program untuk mengembangkan minat baru terhadap pelayanan KB yang makin dini. Program dan kegiatan ini harus diciptakan untuk menerangkan kepada para pasangan usia subur muda untuk ber-KB secara dini agar usaha membangun keluarga sejahtera dapat dikembangkan dengan sebaik-baiknya

Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Obesitas Di SMP

ABSTRAK
    Obesitas merupakan suatu keadaan fisiologis akibat dari penimbunan lemak secara berlebihan didalam tubuh.
    Obesitas atau kelebihan berat badan adalah hal yang menakutkan bagi setiap orang tanpa terkecuali, baru-baru ini The Internasional Obesity Taskforce mengumumkan bahwa pada tahun 2015 diseluruh dunia akan terdapat 2,3 miliar orang dewasa memiliki kelebihan bobot badan atau obesitas.
    Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan data primer melalui pengisian kuisioner dan penelitian ini quota sampling yaitu sampel secara quota dilakukan dengan cara menetapkan sejumlah anggota sampel secara quantum atau jatah sebanyak 41 sampel.
    Dari hasil penelitian ditemukan gambaran pengetahuan remaja tentang obesitas di SMP   tahun 2011, mayoritas responden berpengetahuan cukup sebanyak 20 responden (48,8%) dan minoritas responden berpengetahuan kurang 2 responden (4,9%). Mayoritas responden berumur 14-15 tahun sebanyak 12 responden (57,1%) berpengetahuan cukup, dan minoritas berumur 12-13 tahun sebanyak 1 responden (100%) berpengetahuan kurang, mayoritas responden berjenis kelamin perempuan dengan baik 13 responden (72,2%) dan minoritas berjenis kelamin laki-laki berpengetahuan kurang 2 responden (100%), mayoritas responden dari sumber informasi secara tidak langsung 16 responden (76,1%) berpengetahuan cukup, minoritas dari sumber informasi secara tidak langsung 2 responden (100%)
    Diharapkan kepada pihak sekolah agar menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan tenaga kesehatan agar informasi tentang obesitas dapat disampaikan dengan baik kepada remaja khususnya para siswa-siswi.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Obesitas merupakan suatu keadaan fisiologis akibat dari penimbunan lemak secara berlebihan didalam tubuh. Saat ini gizi lebih atau obesitas merupakan epidemic di Negara Maju seperti Inggris, Brazil, Singapura dan dengan cepat berkembang di Negara berkembang,terutama populasi kepulauan pasifik dan Negara Asia tertentu. Prevalensi obesitas meningkat secara signifikan dan dianggap oleh banyak orang sebagai masalah kesehatan masyarakat yang utama.
(Lucy A.Bilaver,2009)
        Obesitas (kegemukan) di defenisikan sebagai suatu keadaan dimana terjadi penumpukan lemak tubuh yang berlebih sehingga berat badan jauh diatas batas normalnya. (Damayanti,Ayu.2008)
        Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energi,sebagai penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibanding pria.Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% para pria.Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas.
Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat badannya yang normal dianggap mengalami obesitas.
(id.Wikipedia.org/wiki/obesitas)
Obesitas atau kelebihan berat badan adalah hal yang menakutkan bagi setiap orang tanpa terkecuali, baru-baru ini The Internasional obesity Taskforce mengumumkan bahwa pada tahun 2015 diseluruh dunia akan terdapat 2,3 miliar orang dewasa memiliki kelebihan bobot badan atau obesitas. Angka atau persentase besar yang menjadi pemikiran besar masyarakat dunia, dari 2,3 miliar angka yang disebutkan terdapat 700 juta orang teridap obesitas, khususnya Asia Tenggara pada tahun 2006, angka obesitas dibawah usia 18 tahun tercatat 19,9%, dan diperkirakan pada tahun 2011 akan mencapai 28,2%.
(HTTP///blongspot.Soft stop Junkfood 1.com)
Obesitas atau kegemukan sering diartikan dengan badan atau tubuh yang  cenderung gemuk dan memiliki  berat badan yang berlebihan. Kelebihan berat badan yang mungkin anda alami disebabkan oleh banyaknya unsur lemak yang berada dalam tubuh atau badan anda. (Wahid,Abdul.2009)
WHO mengatakan bahwa obesitas telah menjadi masalah dunia.Dari data yang dikumpulkan seluruh dunia, mengalami peningkatan overweight dan obesitas pada 10-15 tahun terakhir, saat ini diperkirakan sebanyak lebih dari 100 juta penduduk dunia menderita obesitas.Angka ini akan semakin meningkat dengan cepat.jika keadaan ini terus berlanjut maka pada tahun 2230 diperkirakan 100% penduduk dunia akan menjadi obes
Panama dan Kuwait tercatat sebagai dua negara dengan prevalensi obesitas tertinggi dunia,yakni sekitar 37%.Seteleh itu Peru 32% dan Amerika Serikat 31%.Di Brazil, kasus obesitas pada anak remaja sebesar 239% disusul oleh Spanyol, dengan prevalensi 27% berdasarkan laporan Tim obesitas Intrnasional.
(www.balipost.Co.id/bali post cetak/2002.com)
Di Indonesia,hasil yang didapat teryata prevalensi kegemukan pada anak usia sekolah SMP tertinggi ada diJakarta (25%), Semarang (24%),  (17,75%), Denpasar (11,7%), Surabaya (11,4%),Padang (7,1%), Manado (5,3%), Yogyakarta (4%),Solo (2,1%).Rata-rata prevalensi kegemukan di 10 kota besar tersebut mencapai 12,2% (2,1-25%). Peningkatan obesitas ini antara lain disebabkan oleh perbaikan daya beli masyarakat, terutama golongan menengah dan atas,yang tidak di imbangi peningkatan kesadaran untuk berperilaku hidup sehat.
(Pesta Gagasan.Blongspot.Com)
Obesitas (kegemukan) merupakan salah satu masalah yang ditakuti remaja, khususnya remaja putri. Mereka merasa kehilangan kepercayaan diri ketika memiliki bentuk tubuh yang tidak proporsional seperti memiliki banyak lipatan perut, pinggang, maupun lengan. (Ani-Dzakiyah.Blogspot.Com/2010/01/)
Obesitas atau kegemukan pada remaja tidak dapat dipandang sebelah mata.Obesitas pada remaja sering menimbulkan resiko kesehatan lainnya yang lebih serius. (Medicastore.Com/med.Remaja obesitas)
Berdasarkan hasil dari uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai”Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Obesitas di SMP   Tahun 2011”.

1.2.  Perumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, adapun perumusan masalah penelitian ini adalah Bagaimana Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Obesitas di SMP   Tahun 2011.   

1.3.  Tujuan Penelitian
1.3.1    Tujuan Umum
Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Obesitas di SMP    Tahun 2011.
1.3.2    Tujuan Khusus
1.    Untuk Mengetahui distribusi Pengetahuan Remaja Tentang Obesitas di SMP   berdasarkan umur.
2.    Untuk mengetahui distribusi Pengetahuan Remaja Tentang Obesitas di SMP   berdasarkan jenis kelamin.
3.    Untuk Mengetahui distribusi  Pengetahuan Remaja Tentang Obesitas di SMP   berdasarkan sumber informasi.

1.4.  Manfaat Penelitian
  Diharap hasil penelitian ini memberikan manfaat pada :
1.    Bagi pihak SMP  
   Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan atau informasi tentang Obesitas bagi para pendidik pengajar di SMP  .
2.      Bagi Responden
     Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan atau informasi bagi  remaja  tentang Obesitas khususnya siswa-siswi SMP 
3.      Bagi Institusi
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan bacaan dan referensi diperpustakaan  Akademi Kebidanan  kabupaten Deli Serdang.
4.      Bagi Peneliti
  Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan dan pengalaman yang berharga bagi peneliti terutama pengetahuan Remaja Tentang Obesitas.



Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan dan Kedokteran No.19

untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI

Gambaran Pengetahuan PUS Tentang Manfaat Pemeriksaan PAP Smear di Desa

ABSTRAK
Pap Smear adalah upaya pengambilan cairan vagina untuk melihat kelainan sel sekitar leher rahim. Angka kematian akibat kanker serviks dapat diturunkan dengan program skrining Pap Smear dimana angka kematian akibat kanker serviks menurun hingga 70-80%. Masih tingginya angka penderita kanker leher rahim di Indonesia disebabkan ketidaktahuan fungsi dan manfaat pemeriksaan tersebut, hanya 5% wanita yang mau melakukan pemeriksaan Pap Smear dari wanita yang seharusnya wajib memeriksakan diri. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif  bertujuan untuk mengetahui ” Gambaran Pengetahuan pasangan usia subur Tentang Manfaat Pemeriksaan Pap Smear Yang Dilakukan di Dusun VII Desa Sei Rotan Kec.  Kab.  Tahun 2011”. Jumlah populasi 241 orang dengan sampel 71 orang yang diambil secara random sampling. Data yang digunakan adalah data primer, dari hasil penelitian didapat bahwa responden mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 38 responden(53,5%), berdasarkan umur mayoritas responden berpengetahuan cukup dengan umur 40 – 45 tahun sebanyak 10 responden (14,1%), berdasarkan pendidikan mayoritas responden berpengetahuan cukup dengan tingkat pendidikan tingkat rendah sebanyak 20 responden (28,2%) berdasarkan pekerjaan mayoritas responden berpengetahuan cukup dengan bekerja sebagai IRT sebanyak 30 responden (42,3%), berdasarkan penghasilan mayoritas responden berpengetahuan cukup dengan penghasilan antara 630.000 – 1300.000 sebanyak 27 responden (38%), dan berdasarkan sumber informasi mayoritas responden berpengetahuan cukup dengan sumber informasi secara tidak langsung sebanyak 20 responden (31%). . Diharapkan kepaga petugas kesehatan untuk senantiasa memberikan penyuluhan / konseling tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear, serta kepada ibu-ibu pasangan usia subur untuk lebih memperdulikan status kesehatannya, bersedia untuk melakukan pemeriksaan Pap Smear agar kematian akibat kanker serviks menurun.
Kata  Kunci        : Pengetahuan PUS Tentang Manfaat Pemeriksaan Pap Smear
Daftar Pustaka : 17 Referensi Buku (2005 – 2009)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
    Kanker serviks merupakan jenis kanker terbanyak kedua pada wanita  dan menjadi penyebab lebih dari 250.000 kematian. Pada tahun 2005 kurang lebih 80% kematian tersebut terjadi di Negara berkembang. Tanpa penatalaksanaan yang adekuat diperkirakan kematian akibat kanker serviks akan meningkat 25% dalam 10 tahun mendatang.(Rasjidi,2009).
    Menurut data dari WHO, setiap tahun diseluruh dunia sebanyak 400 ribu perempuan didiagnosa menderita kanker serviks, 240 ribu diantaranya meninggal duia dengan prealensi 80% terjadi dinegara berkembang termasuk Indonesia.
(Aisyiyah,2008)
    Lebih dari 95% kasus kanker serviks desebabkan virus yang dikenal sebagai human Papillomavirus (HPV). HPV adalah sejenis virus yang menyerang manusia. Terdapat lebih dari 100 tipe HPV dimana sebagian besar tidak berbahaya, tidak menimbulkan gejala yang terlihat dan akan hilang dengan sendirinya
(Globocan,2007)
    Kebanyakan pasien yang berobat berusia 40 – 50 tahun. Namun adapula penderita kanker serviks yang usianya 20 – 30 tahun, pasien tersebut sudah didiagnosa menderita kanker serviks karena dia menikah diusia dini yaitu pada usia 14 tahun. Pada usia dii kondisi serviks masih belum mature (matang). Tingginya tingkat angka penderita kanker serviks disebabkan masih sedikitnya wanita yang mau menjalankan pemeriksaan Pap Smear karena disebabkan ketidak tahuan fungsi dan manfaat pemeriksaan tersebut, hanya 5% wanita yang mau melakukan pemeriksaan Pap Smear dari wanita yang seharusnya wajib memeriksakan diri. (Purbadi,2005)
    Dibeberapa negara maju, skrining kanker leher rahin dengan tes Pap Smear secara luas terbukti mampu menurunkan angka kejadian kanker leher rahim sehingga 90% dan menurunkan angka kematian hingga 70-80%. Keberhasilan ini diraih berkatkemampuan pemeriksaan skrining Pap Smear yang mengenali adaya lesi prakanker pada leher rahim.(Suryahusadha,2007)
    Pap Smear dapat mendeteksi sampai 90% kasus kanker serviks secara akurat dan dengan biaya yang tidak terlalu mahal akibatnya angka kematian perempuan akibat kanker serviks pun akan bisa menurun sampai lebih dari 50%.
(Cahyandariwr,2008)
    Masih tingginya angka penderita kanker leher rahim di indonesia disebabkan oleh rendahnya kesadaran wanita untuk memeriksakan kesehatan dirinya, masih banyak yang malu dan enggan untuk melakukan tes Pap Smear dengan mengajukan alasan-alasan berikut yaitu takut menerima hasil test, malu memeriksakan diri karena dokter yang memeriksa kebanyakan adalah dokter pria dan faktor ekonomi.(Setiati,2009)   
    Berdasarkan hasil survei awareness yang dilakukan terhadap 138.843 perempuan di berbagai wilayah indonesia yaitu Jabotabek, jawabarat, jawa tengah, jawa timur.sumut,yogyakarta. Mengungkapkan bahwa sebanyak 93,92% responden telah mengetahui penyakit kanker serviks. Namun pemahaman mengenai kanker serviks ternyata tidak mendorong para perempuan melakukan salah satu pencegahan dengan cara screening/deteksi dini karena dari total responden tersebut hanya 7,78% yang sudah melakukan Pap Smear secara reguler (Awareness,2009).
    Dari survei awal peneliti dilakukan di Dusun VII Desa Sei Rotan jumlah pasangan usia subur  247 orang, yang melakukan Pap Smear sebanyak 6 orang, sedangkan yang tidak melakukan Pap Smear 241 orang.
Berdasarkan pernyataan diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Gambaran pengetahuan pasangan usia subur tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear di Dusun VII Desa Sei Rotan kecamatan  kabupaten  tahun 2011”.

1.2. Perumusan Masalah
    Berdasarkan latar belakang diatas maka  penulis merumuskan bahwa” Bagaimana Gambaran Pengetahuan pasangan usia subur Tentang Manfaat Pemeriksaan Pap Smear di Dusun VII Desa Sei Rotan Kecamatan Perut Sei Tuan Kabupaten  Tahun 2011.

1.3. Tujuan Penelitian
    1.3.1.Tujuan Umum
        Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan pasangan usia subur Tentang Manfaat Pemeriksaan Pap Smear di Dusun VII Desa Sei Rotan, Kecamatan  Kab.  Tahun 2011.
    1.3.2. Tujuan Khusus
        1.    Untuk mengetahui distribusi pengetahuan pasangan usia subur tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear berdasarkan umur.
        2.     Untuk mengetahui distribusi pengetahuan pasangan usia subur tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear berdasarkan pendidikan
        3.     Untuk mengetahui distribusi pengetahuan pasangan usia subur tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear berdasarkan Pekerjaan
        4.    Untuk mengetahui distribusi pengetahuan pasangan usia subur tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear berdasarkan Penghasilan
        5.    Untuk mengetahui distribusi pengetahuan pasangan usia subur tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear berdasarkan Sumber Informasi.

1.4. Manfaat Penelitian

    1.4.1.    Bagi Akademi kebidanan 
            sebagai informasi atau bahan mahasiswa diperpustakaan.
    1.4.2    Bagi pasangan usia subur di Dusun VII Desa Sei Rotan Kec,
            Sebagai informasi untuk menambah pengetahuan tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear
    1.4.3.   Bagi peneliti
            sebagai aplikasi ilmu yang telah penulis dapat selama pembelajaran di Akademi kebidanan .
1.4.4.    Bagi peneliti selanjutnya
             sebagai informasi atau bahan untuk melakukan penelitian.



Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan dan Kedokteran No.18

untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI

Gambaran Pengetahuan Perokok Aktif Tentang Penyakit Kanker Paru

ABSTRAK
Resiko kanker paru meningkat pada mereka yang berkaitan erat dengan rokok. enta perokok aktif maupun perokok pasif. Sekitar 80% insiden kanker paru terkait dengan persoalan merokok. Banyak orang tidak tahu bahwa efek negative rokok tidak hanya dari nikotin. Mulai dari asap bisa membuat iritasi paru sampai 45 bahan yang bersifat karsinogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan perokok aktif tentang penyakit kanker paru yang dilaksanakan di Dusun III Desa  Kecamatan  Kabupaten  Tahun 2011 penelitian ini dimulai pada tanggal 19 – 20 Mei 2011. dimana yang menjadi populasi yang dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang berjenis kelamin laki – laki yang berusia 26 – 60 Tahun yang bertempat tinggal di Dusun III Desa  yang berjumlah 300 orang dan peneliti mengambil sebanyak 30 responden untuk dijadikan sampel. Data yang terkumpul merupakan data primer yang didapat dengan cara membagikan kuesioner kepada seluruh responden yang terdiri atas 20 pertanyaan. Adapun hasil dari penelitian ini adalah didapati mayoritas responden merokok sebanyak 9 orang dengan usia 31 – 36 tahun, dan minoritas berumur > 61 tahun yaitu sebanyak 1 orang. Merokok merupakan suatu kebiasaan yang harus dirobah agar terhindar dari penyakit karena didalam rokok mengandung racun yang berbahaya bagi tubuh manusia.
Kata kunci    : Gambaran pengetahuan + perokok terhadap kanker paru
BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Resiko kanker paru meningkat pada mereka yang berkaitan erat dengan rokok. Entah perokok aktif maupun pasif. Sekitar 80 % insiden kanker paru terkait dengan persoalan merokok. Banyak orang yang tidak tahu bahwa efek negatif rokok tidak hanya dari nikotin, mulai dari asap bisa membuat iritasi paru sampai 45 bahan yang bersifat karsinogen. Asap rokok tidak hanya membahayakan perokok saja namun juga orang disekitarnya yang terpapar asap rokok. Asap yang dihisap perokok besarnya hanya 4 % sedangkan asap rokok yang dipapar rokok terbakar saat tidak dihisap besarnya 96 % dari total masa pembakaran rokok. Jadi masyarakat  yang tidak merokok juga beresiko menderita penyakit dari paparan rokok pada asap rokok terdapat 30 jenis poluton.
Poluton tersebut antara lain nikotin, tar, karbon monoksida, dan dapat mengganggu sel – sel normal menjadi sel kanker terutama kanker paru.
MUI mengatakan bahwa rokok itu haram karena di dalam rokok ada racun. Sedangkan NU mengatakan bahwa rokok masih makruh karena berdasarkan tingkat bahayanya yang relatif. Pemerintah pun sudah melarang agar tidak merokok di tempat – tempat umum seperti kantor, bus, bahkan sudah ada juga hari tembakau sedunia. Telah banyak riset membuktikan bahwa rokok dapat menyebabkan kecanduan. Di samping itu, rokok juga dapat menyebabkan kanker.
( Muhammad Jaya : 2009 )
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk meneliti gambaran pengetahuan perokok aktif  tentang  penyakit kanker paru di Dusun III  tahun 2011.

1.2    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan masalah yaitu bagaimana gambaran pengetahuan perokok aktif tentang penyakit kanker paru di Dusun III .

1.3    Tujuan Penelitian
1.3.1    Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan perokok aktif tentang penyakit kanker paru
1.3.2    Tujuan Khusus
-    Untuk mengetahui pengetahuan perokok aktif tentang penyakit kanker paru berdasarkan umur
-    Untuk mengetahui pengetahuan perokok aktif tentang penyakit kanker paru berdasarkan jenis rokok
-    Untuk mengetahui pengetahuan perokok aktif tentang penyakit kanker paru berdasarkan lamanya merokok.

1.4    Manfaat Penelitian
-    Menambah pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti tentang bagaimana gambaran pengetahuan perokok aktif tentang penyakit kanker paru
-    Sebagai bahan masukan/informasi bagi peneliti selanjutnya agar hasilnya dapat lebih baik dari yang ada sekarang dan sebagai referensi buku di perpustakaan
-    Sebagai bahan informasi bagi masyarakat tentang bahaya yang dapat ditimbulkan dari merokok





Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan dan Kedokteran No.17

untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI

DISTRIBUSI PARITAS

Distribusi penduduk wanita usia produksi menurut banyaknya anak yang pernah dilahirkan.

DISMENORIA

Rasa nyeri yang berlebihan pada saat haid

DISEMINASI

Penyebarluasan informasi yang dapat dilakukan dengan berbagai bentuk komunikasi atau media.

DILATASI

Usaha untuk memperlebar suatu saluran (rongga tubuh) biasanya dengan memakai alat yang disebut dilatator.

DIFUSI

Proses yang terjadi pada saat suatu informasi dikomunikasikan melalui saluran-saluran tertentu dalam periode waktu tertentu

EFEK dan DAMPAK

Efek adalah pengaruh langsung dari output, sedangkan dampak adalah
pengaruh lanjut dari output.

DOUCHE

Suatu aliran langsung dari air, gas atau uap ke dalam suatu ruangan tubuh. Pengertian douche dalam kontrasepsi adalah membasuh liang senggama segera setelah selesai senggama.

DWI WINDU KARYA KENCANA

Penghargaan yang diberikan kepada tenaga program yang telah menunjukkan kesetiaannya selama enam belas tahun atau lebih secara terus menerus pada Program KB Nasional

DOUBLE BURDEN/BEBAN GANDA

Perbedaan perlakuan terhadap salah satu jenis kelamin dengan memberikan pekerjaan jauh lebih banyak (berganda) dibandingkan dengan jenis kelamin lainnya

DISPARENIA

Rasa nyeri yang berlebihan pada saat bersenggama.

Gambaran Pengetahuan Pasca Natal Tentang Menyusui Yang Benar di Desa

ABSTRAK
Program peningkatan penggunaan Air Susu Ibu (ASI), khususnya ASI Eksklusif merupakan program perioritas dan telah disepakati pula bahwa pencapaian pemberian ASI Eksklusif sebesar 80% pada tahun 2000. Menurut hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002-2003, didapati data jumlah pemberian ASI Eksklusif pada bayi dibawah usia dua bulan hanya mencakup 64% dari total bayi yang ada. Persentase tersebut menurun seiring dengan bertambahnya usia bayi. Beberapa faktor penyebab penurunan ini adalah kurangnya pengetahuan ibu tentang keunggulan ASI, cara menjaga agar ASI yang dihasilkan tetap banyak, dan salah satu faktor penting penyebab penurunan ini adalah kurangnya pengetahuan ibu tentang cara menyusui yang mengakibatkan timbulnya berbagai masalah ketidaknyamanan ibu dalam menyusui bayinya.
Disini penulis melakukan penelitian untuk mengetahui gambaran pengetahuan pasca natal tentang menyusui yang benar di Desa  Kecamatan  Kabupaten  Tahun 2011. Penelitian ini bersifat Deskriptif dengan jumlah populasi 25 orang dan menggunakan total sampling. Penelitian ini menggunakan data primer yang dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada responden.
Hasil penelitian diperoleh tingkat pengetahuan ibu tentang cara menyusui mayoritas adalah berpengetahuan cukup sebanyak 18 orang (72%), berdasarkan umur mayoritas 20 – 30 tahun sebanyak 13 orang (52%), berdasarkan pendidikan mayoritas SMA sebanyak 18 orang (72%), berdasarkan pekerjaan mayoritas adalah Ibu Rumah Tangga sebanyak 16 orang (64%) dan berdasarkan sumber informasi mayoritas adalah dari tenaga kesehatan sebanyak 18 orang (72%).  
Diharapkan kepada ibu untuk selalu meningkatkan pengetahuannya tentang cara menyusui yang benar agar tidak terjadi masalah dalam menyusui, sehingga dapat memberikan ASI sepenuhnya kepada bayi tanpa mengalami suatu masalah.
Kata Kunci        :  Pengetahuan Ibu Menyusui - Cara Menyusui
Daftar Pustaka        :  16 (1997 – 2010)
BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

 Menyusui adalah suatu proses yang alamiah namun tetap harus dipelajari bagaimana cara menyusui yang baik dan benar, karena menyusui sebenarnya tidak saja memberikan kesempatan kepada bayi untuk tumbuh menjadi manusia yang sehat secara fisik saja tetapi juga lebih cerdas, mempunyai emosional yang stabil, perkembangan spiritual yang baik serta perkembangan sosial yang lebih baik.
 ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi, karena ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna baik secara kualitas maupun kuantitas. ASI sebagai makanan tunggal akan mencukupi kebutuhan tumbuh kembang bayi normal sampai usia 4 – 6 bulan (Khairuniah , 2004)
Hambatan dalam praktek menyusui adalah kurangnya pengetahuan dan pemahaman dalam cara menyusui dan pentingnya ASI bagi bayi, kurangnya pengetahuan dan pemahaman ini mempengaruhi kesadaran ibu untuk menyusui bayi. Selain itu adanya alasan ibu tidak menyusui bayinya karena merasa ASI-nya tidak cukup, encer, atau tidak keluar sama sekali. Padahal menurut penelitian WHO hanya ada satu dari seribu orang yang tidak bisa menyusui. (Widjaja, 2004)
Menurut hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002-2003, didapati data jumlah pemberian ASI eksklusif pada bayi di bawah usia dua bulan hanya mencakup 64% dari total bayi yang ada. Persentase tersebut menurun seiring dengan bertambahnya usia bayi. Yakni, 46% pada bayi usia 2-3 bulan dan 14% pada bayi usia 4-5. Jadi hanya 14% ibu di Tanah Air yang memberikan air susu ibu (ASI) ekslusif kepada bayinya sampai 4 - 5 bulan, dan rata-rata bayi di Indonesia hanya menerima ASI ekslusif kurang dari 2 bulan sebanyak 64%. (SDKI tahun 2002-2003).
Untuk daerah Sumatera Utara tahun 2005, angka menyusui ASI eksklusif terhadap bayi di Sumut mencapai 32 persen dan untuk tahun 2011, persentase  ini naik hingga mencapai 34 persen (Kepala Sub Dinas Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, dr Kustina).
Di Kabupaten  jumlah pada tahun 2006 ada 35.131 bayi, yang di beri ASI Ekslusif 6.432 atau 18,31% . Di Kecamatan  terdapat 6.975 bayi dengan ASI Ekslusif 987 (14,15%) dan di Desa  dengan jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) 5.275 dan jumlah bayi sebanyak 612 bayi dengan ASI Ekslusif  73 bayi atau 11,92%. (Dinkes Kab. , 2006)
Berjuta-juta ibu di seluruh dunia berhasil menyusui bayinya secara alamiah tanpa pernah membaca buku tentang ASI bahkan ibu yang buta huruf pun dapat menyusui anaknya dengan baik. Walaupun demikian dalam lingkungan kebudayaan kita saat ini melakukan hal yang alamiah tidaklah selalu mudah (Utami Roesli, 2000). Untuk itu dalam karya tulis ilmiah ini akan mengangkat topik mengenai Gambaran Pengetahuan Pasca Natal Tentang Menyusui yang Benar di Desa  Kecamatan  Kabupaten  Tahun 2011.
Pemberian ASI yang baik adalah sesuai kebutuhan bayi istilahnya on demand, kalau ASI diberikan pada saat anak sudah menangis sebenarnya itu sudah terlambat karena membuat bayi tidak nyaman. Keberhasilan menyusui harus diawali dengan kepekaan terhadap waktu yang tepat saat pemberian ASI. Kalau diperhatikan sebelum sampai menangis bayi sudah bisa memberikan tanda-tanda kebutuhan akan ASI berupa gerakan-gerakan memainkan mulut dan lidah atau tangan di mulut. Ketepatan waktu saja tidak cukup, tak jarang kegagalan dalam menyusui terjadi. Kegagalan biasanya disebabkan karena tehnik dan posisi yang kurang tepat bukan karena produksi ASI-nya yang sedikit.
Seorang ibu dengan bayi pertamanya mungkin akan mengalami berbagai masalah, hanya karena tidak mengetahui cara-cara yang sebenarnya sangat sederhana, seperti cara menaruh bayi pada payudara ketika menyusui, isapan yang mengakibatkan puting terasa nyeri dan masih banyak lagi masalah lain. Untuk itu seorang ibu butuh seseorang yang dapat membimbingnya dalam merawat bayi termasuk dalam menyusui. Orang yang dapat membantunya terutama adalah orang yang berpengaruh besar dalam hidupnya atau disegani seperti suami, keluarga atau kerabat atau kelompok ibu-ibu pendukung ASI dan dokter atau tenaga kesehatan. Untuk mencapai keberhasilan menyusui diperlukan pengetahuan mengenai tehnik-tehnik menyusui yang benar (Soetjingsih, 1997).

1.2    Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah “Gambaran Pengetahuan Pasca Natal Tentang Menyusui Yang Benar di Desa  Kecamatan  Kabupaten  Tahun 2011”.

1.3    Ruang Lingkup Penelitian
1.    Sifat Penelitian    :    Deskriptif
2.    Subyek Penelitian    :    Ibu Menyusui
3.    Obyek Penelitian    :    Pengetahuan ibu tentang cara menyusui yang benar.
4.    Lokasi Penelitian    :    Desa  Kecamatan  Kabupaten 
5.    Waktu Penelitian    :    Januari – Juli 2011
           
1.4    Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang cara menyusui yang benar di Desa  Kecamatan  Kabupaten .

1.5    Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
1.5.1    Bagi Ibu Menyusui
Penelitian ini di harapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan ibu tentang cara menyusui.
1.5.2    Bagi Tempat Peneliti
Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran untuk lebih meningkatkan cara menyusui di Desa Kecamatan  Kabupaten .
1.5.3    Bagi Peneliti
Penelitian ini di harapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam penulisan karya tulis ilmiah sebagai penerapan ilmu yang didapat dengan proses pembelajaran secara nyata dalam membuat karya tulis ilmiah.
1.5.4    Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat melengkapi bacaan di perpustakaan sebagai acuan untuk penelitian sejenis dengan variabel penelitian yang lebih komplek.


Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan dan Kedokteran No.16

untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Pada Masa Menopause di Desa

ABSTRAK
    Dalam keadaan yang cukup bervariasi dan individual bagi seorang wanita, folekul telur yang tersisa dalam indung telur (sekitar 8000) mulai lenyap. Peristiwa aneh dan tidak jelas ini terjadi antara 45 – 55 tahun. Dan ada peralihan perlahan-lahan dari aktivitas indung telur yang normal pada tahun-tahun reproduksi ke indung telur yang relatif tidak aktif pada tahun-tahun menopause. Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi pada masa menopause berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, dan sumber informasi. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui kuisioner, dengan sampel ibu usia 40 – 54 tahun di Dusun IX Desa  sebanyak 42 responden. Dari hasil peneliti terhadap 42 responden, mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 22 responden( 52,38%), berdasarkan umur mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 14 responden (33,33%), berdasarkan pendidikan mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 15 responden (37,72%), berdasarkan sumber informasi mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 13 responden (30,95%). Dari hasil peneliti diharapkan agar ibu menopause lebih mengembangkan pengetahuannya tentang kebutuhan gizi pada masa menopause dengan memperbanyak sumber informasi seputar kesehatan dan tetap menerapkan pola hidup sehat dengan pemenuhan gizi yang tepat untuk menghindari gangguan-gangguan yang muncul pada masa menopause demi meningkatkan tarif kesehatan ibu.
Kata Kunci            : Kebutuhan Gizi pada Masa Menopause
Referensi                  : 11 Referensi (2005 – 2009)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Dalam keadaan yang cukup bervariasi dan individual bagi seorang wanita. Folikel telur yang tersisa dalam indung telur (sekitar 8000) mulai lenyap. Peristiwa aneh dan tidak jelas ini terjadi antara 45 – 55 tahun. Perempuan itu tiba-tiba, dan ada peralihan perlahan-lahan dari aktivitas indung telur yang normal pada tahun-tahun reproduksi, ke indung telur yang relatif tidak aktif pada tahun-tahun menopause.
(Jones. 2005)
Setiap tahunnya diperkirakan 25 tahun perempuan diseluruh dunia akan memasuki masa menopause. Perempuan yang berusia 50 tahun keatas diperkirakan akan meninggkat jumlahnya. Dari saat ini berjumlah 500 juta diseluruh dunia akan menjadi lebih dari satu miliar pada 2030.
(Ali,2010)
Sindroma menopause dialami oleh banyak wanita hampir seluruh dunia sekitar 70 – 80% wanita Eropa, 60% di Amerika, 57% di Malaysia, 18% di Cina dan 10% di Jepang dan di Indonesia dari beberapa data tampak bahwa salah satu faktor dari perbedaan jumlah tersebut adalah karena pola makannya. Pola makan wanita Eropa dan Amerika dapat lebih meningkat kadar Estrogen di dalam tubuh di bandingkan dengan wanita Asia, sehingga ketika masa Menopause tiba jumlah estrogen drastis menurun menyebabkan tingginya sindroma menopause. (Kumala Ningsi, 2008)
Saat ini, UHH wanita Indonesia adalah 67 tahun. Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan UHH orang Indonesia adalah 75 tahun pada tahun 2025. hal ini berarti wanita memiliki kesempatan untuk hidup rata- rata 25 tahun lagi sejak awal menopause. Berbagai upaya perlu dilakukan agar waktu yang cukup lama dijalani dengan semenyenangkan mungkin. (Albiner,2008)
Kesiapan menghadapi menopause menurut dini (2002) mengonsumsi makanan bergizi yaitu mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Pemenuhan gizi yang memadai akan sangat membantu dalam menghambat berbagai dampak negatif menopause terhadap kinerja otak, mencegah kulit kering serta berbagai penyakit lainnya. (Francin,dkk,2005)
Bertambahnya usia menyebabkan beberapa organ tidak melakukan proses perbaikan (remodelling) diri lagi. Misalnya masa tulang tidak melakukan pembentukan kembali. Meski demikian, setiap orang tetap membutuhkan makanan bergizi, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. (Francin, dkk, 2005)
Makan-makanan yang sehat dan sesuai kebutuhan merupakan kebutuhan penduduk untuk hidup lebih berkualitas pada wanita menopause. Kebutuhan kalori dan zat gizi pada wanita menopause yang dianjurkan adalah sesuai kebutuhan yang memperhatikan faktor-faktor seperti berat badan, tinggi badan usia dan aktivitas.
(Sofianty,2010)
Kelebihan berat badan, kekurangan kalsium, anemia dan kekurangan zat gizi yang lain lebih umum terjadi pada perempuan selama menopause.
(Suryoprajoyo, 2009)
Dengan persiapan diri yang prima akan menopause (dengan mengonsumsi suplemen yang kaya akan fitoestrogen, olah raga secara teratur diet seimbang dengan gizi cukup serta menjaga pikiran tetap positif) maka anda dapat melewati masa menopause tanpa rasa takut dan tetap tampil cantik dan sehat.
(Sofianty, 2010).
    Dan setelah dilakukan survey pendahuluan pada tanggal 8 Mei 2011 di Dusun IX Desa  Kecamatan  Kabupaten  terdapat 42 orang ibu yang berusia 40 – 54 tahun.
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai “Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi pada masa menopause”.
1.2    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan “Bagaimana Pengetahuan Ibu Tentang  Kebutuhan Gizi Pada Masa Menopause di Dusun IX Desa  Kecamatan  Kabupaten  Tahun 2011”.

1.3     Tujuan Penelitian
1.3.1.   Tujuan Umum
Mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Pada Masa Menopause di Dusun IX Desa  Kecamatan  Kabupaten  Tahun 2011


1.3.2. Tujuan Khusus
1.    Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi pada masa menopause di Dusun IX Desa  Kecamatan  Kabupaten  Tahun 2011 berdasarkan umur
2.    Untuk mengetahui distrubusi pengetahuan ibu tentang  kebutuhan gizi pada masa menopause di Dusun IX Desa  Kecamatan  Kabupaten  Tahun 2011 berdasarkan pendidikan
3.    Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu tentang  kebutuhan gizi pada masa menopause yang didapatkan di Dusun IX Desa  Kecamatan  Kabupaten  Tahun 2011 berdasarkan sumber informasi

1.4    Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
a.    Bagi Dusun IX Desa
Sebagai bahan masukan dan sumber informasi bagi kepala Dusun IX Desa  Kecamatan  Kabupaten  Tahun 2011
b.    Bagi Responden
Sebagai sumber masukan dalam meningkatkan pengetahuan ibu tentang pentingnya kebutuhan pada masa menopaus.
c.    Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis khusunya tentang kebutuhan gizi pada masa menopause, serta penulis dapat mengaplikasikannya dalam ruang lingkup kerja di masyarakat.
d.    Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan bacaan diperpustakaan Akademi Kebidanan XXXX Kabupaten .


Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan dan Kedokteran No.15

untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI

Gambaran pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Campak Di Klinik Bersalin

ABSTRAK
    Imunisasi Campak merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit campak, dan penyakit ini termasuk penyakit menular. Dari imunisasi yang diharuskan dan dianjurkan di Indonesia salah satunya yaitu imunisasi campak. Data yang menyebutkan kematian akibat campak di Dunia yang dilaporkan pada tahun 2002 mencapai 777.000 orang, 202.000 diantaranya berasal dari ASEAN. Setiap tahun diperkirakan 30.000 bayi indonesia meninggal karena campak. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan kuesioner, pengetahuan yang diajukan kepada responden, dimana sampel yang digunakan adalah sebanyak 30 responden dan cara pengambilan sample dengan cara Acidental sampling dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia. Pengolahan data dilakukan secara, editing, coding, dan tabulating. Kemudian menganalisa data dengan melihat presentase data yang telah terkumpul disajikan dalam bentuk tabel. Dari hasil penelitian terhadap 30 responden, mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 14 responden (43,3%) dan minoritas berpengetahuan baik sebanyak 7 responden (23,3%) berdasarkan umur mayoritas pengetahuan cukup sebanyak 7 responden (23,3%) dan minoritas berpengetahuan baik sebanyak 1 responden (3,3%) berdasarkan pendidikan pengetahuan cukup sebanyak 11 responden (36,7%), dan minoritas berpengetahuan kurang sebanyak 2 responden (6,7%) berdasarkan paritas pengetahuan cukup sebanyak 9 responden (30%) minoritas responden berpengetahuan baik dan cukup sebanyak 1 responden (3,3%) berdasarkan sumber informasi pengetahuan cukup sebanyak 5 (16,7%) dan minoritas pengetahuan baik sebanyak 1 responden (3,3%). Diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk mengupayakan penyuluhan tentang imunisasi campak kepada ibu-ibu agar membawa bayi mereka untuk imunisasi.
Kata Kunci     : Pengetahuan ibu tentang imunisasi campak.
Referensi    : 13 Referensi (2000 – 2009)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.    Latar Belakang

Imunisasi merupakan salah satu cara  untuk memberikan  kekebalan pada bayi dan  anak  terhadap berbagai penyakit, sehingga dengan imunisasi diharapkan bayi dan   anak tetap tumbuh dalam keadaan sehat (Aziz, 2008)
Penyakit campak merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit campak pada anak  termasuk penyakit menular(Aziz, 2008)
Pertumbuhan  dan perkembangan pada anak dapat dicapai  secara optimal  apabila orang tua  melakukan berbagai upaya, sepertio pemberian  uapaya kesehatan,  salah satunya pemeliharaan kesehatan adalah pemberian imunisasi (Yupi, 2004).
Dari imunisasi yang diharuskan dan dianjurkan di Indonesia yaitu BCG, Hepatitis B DPT, Polio, campak (Samik, 2002)
Depkes  menetapkan bahwa ada tujuh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi  yaitu tuerkulosis, difteri, partusis, tetanus,  poliomelitis, campak dan hepatitis
Data yang menyebutkan kematian akibat campak di dunia yang dilaporkan  pada 2002 mencapai 777.000 orang, 202.000 diantaranya dari Aseian, serta 15 % kematian  akibat campak berasal dari Indonesia. Setiap tahun diperkirakan 30.000 anak  Indonesia meninggal karena komplikasi yang diakibatkan campak.
Di Indonesia program imunisasi campak telah  dimulai sejak 1984,  kemudian meningkat sampai 80% pada tahun 1990 dan seterusnya bertahan diatas angka tersebut sampai tahun 2006 (Adelina, Sumut Pos, 2009)
Survey Kependudukan dan Kesehatan Indonesia  (IDHS)  tahun 2002-2003 bahwa hanya 52%  anak yang mendapatkan imunisasi di Sumatera Utara pada tahun 2006 di provinsi tersebut terdapat 3.05 juta  dari 4.9 juta orang anak Indonesia yang berusia di bawah 12 bulan, dan sebanyak 1.6 juta anak diantaranya belum  menerima baik vaksinasi  campak maupun DPT  secara penuh sebelum usia mereka  mencapai 1 tahun. (Harold, 2000)
Dan setelah dilakukan survey  pendahuluan di Klinik Bersalin  desa terdapat 53 orang.
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul “Gambaran Pengetahuan Ibu  Tentang Imunisasi Campak di Klinik Berslain Desa

1.2.    Rumusan Masalah

Berdasarkan   latar belakang diatas maka dapat dirumuskan “Bagaimanakah Pengetahuan Ibu Tentang  Imunisasi  Campak di Klinik Bersalin Desa Kecamatan Kabupaten Tahun 2011”.

1.3.    Tujuan Penelitian

1.3.1.    Tujuan Umum
Untuk mengetahui Gambaran Pengetahun  Ibu Tentang  Imunisasi Campak di Klinik Bersalin  Desa
1.3.2.    Tujuan Khusus
1.    Untuk mengetahui  distribusi  pengetahuan  ibu tentang imunisasi campak berdasarkan umur di Klinik Bersalin
2.    Untuk mengetahui  distribusi  pengetahuan  ibu tentang  imunisasi campak berdasarkan pendidikan di Klinik Bersalin
3.    Untuk mengetahui  distribusi  pengetahuan  ibu tentang  imunisasi campak berdasarkan pekerjaan di Klinik Bersalin
4.    Untuk mengetahui  distribusi  pengetahuan  ibu tentang  imunisasi campak berdasarkan paritas di Klinik Bersalin
5.    Untuk mengetahui  distribusi  pengetahuan  ibu tentang  imunisasi campak berdasarkan Sumber Informasi di Klinik Bersalin

1.4.    Manfaat Imunisasi
1.4.1.    Bagi Petugas Kesehatan
Sebagai bahan  masukan bagi tenaga kesehatan  untuk meningkatkan pelayanan  kesehatan sehingga angka penderita campak dapat diturunkan
1.4.2.    Bagi Institut Pendidikan Akademi Kebidanan
Sebagai bahan bacaan atau referensi bagi perpustakaan Akademi Kebidanan Kabupaten
1.4.3.    Bagi Peneliti
Sebagai bahan masukan untuk menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman peneliti dalam ilmu yang didapat selama perkulihan mengenai imunisasi campak.


Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan dan Kedokteran No.14

untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang pada kehamilan

ABSTRAK
Gizi seimbang adalah makanan yang dikonsumsi individu dalam suatu hari yang beranekaragam dan mengandung zat tenaga. Zat pembangun dan zat pengatur sesuai dengan kebutuhan tubuhnya. Ibu hamil membutuhkan tambahan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin dengan tetap memperhatikan kebutuhan zat gizi ibu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Terhadap gizi yang diperlukan pada saat hamil. Penelitian ini bersifat deskriptif  untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan ibu tentang gizi seimbang pada kehamilan di Rumah Bersalin ...... tahun 2011. berdasarkan  umur, pendidikan dan paritas data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui kuesioner dengan populasi ibu tentang gizi seimbang pada kehamilan sebanyak 31 responden semua populasi dijadikan sampel (total sampling).
Dari hasil diketahui bahwa mayoritas responden berpengetahuan baik sebanyak 14 responden (45%) dan minoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 6 responden (19%). Mayoritas responden berpengetahuan baik sebanyak 14 responden (45%) dengan umur 18 – 40 tahun dan minoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 6 responden (19,3%) dengan unur 18 – 40 tahun. Dan mayoritas responden berpengetahuan baik sebanyak 7 responden (22,5%) dengan tingkat pendidikan SMA dan minoritas responden berpengetahuan kurang 1 responden (3,2%) dengan tingkat pendidikan SD. Mayoritas responden berpengetahuan baik sebanyak 9 responden (29,0%) dengan multipara 1 - 3, minoritas responden berpengetahuan cukup sebanyak 1 responden (3,2%) dengan grande multipara > 3.
Dari hasil penelitian ini dapat dikumpulkan bahwa banyak responden berpengetahuan baik , tetapi lebih diharapkan lagi kepada ibu – ibu hamil agar lebih mengerti lagi tentang manfaat gizi seimbang dan kepada tenaga kesehatan agar lebih aktif lagi dalam memberikan infomasi dan penyuluhan tentang pelaksanaan gizi seimbang.
Kata Kunci     : Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang Pada Kehamilan
Daftar Pustaka    : 11 referensi (2002 – 2011).
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.    Latar Belakang
Dasar perlunya gizi seimbang bagi ibu hamil pada masa kehamilan merupakan masa terjadinya stress fisiologi pada ibu hamil. Karena masa penyesuaian tubuh ibu terhadap perubahan fungsi tubuh. Ibu hamil sebenarnya sama dengan ibu yang tidak hamil, namun kualitas dan kuantitasnya ditingkatkan melalui pola makan dengan kebiasaan makan yang baik, pola makan dan kebiasaan makan yang baik disini adalah menu seimbang dengan jenis makan yang bervariasi.
(Purwita Sari, 2009)
    Ibu hamil membutuhkan tambahan energi dan zat gizi yang seimbang untuk pertumbuhan dan perkembangan janin dengan tetap memperhatikan kebutuhan zat gizi ibu (Ramayulis, 2009)
    Ibu hamil memerlukan gizi, jika mengalami kurang gizi akan menimbulkan masalah baik pada ibu maupun janin yang dikandungnya. Kurang gizi dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, cacat bawaan dan berat janin bayi rendah. (Zulhaida. Com, 2005).
    WHO mengatakan kehamilan ibu harus menyediakan nutrisi yang penting bagi pertumbuhan anak dan dirinya. Kebutuhan nutrisi wanita hamil banyak mendapat perhatian dari berbagai komite di seluruh Negara. (Derekm 2005).
    Dinegara yang berkembang termasuk Indonesia masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama dan merupakan penyebab kematian wanita tidak dapat dipungkiri lagi dari masa kehamilan menjadi saat yang paling berbahaya wanita dalam hidupnya. (Nura, 2002)
     Penyebab tidak langsung dari kematian ibu dari sisi masyarakat antara lain tingkat sosial ekonomi, tingkat pendidikan, faktor budaya dan peran kaum ibu yang  tidak menguntung kan dan tranportasi resiko kematian ibu makin besar dengan adanya anemia, kekurangan energi kronik (KEK) dan penyakit menular seperti malaria,tuberkolosis (TB) Hepatitis, dan HIV / AIDS Pada tahun 1995 misalnya anemia pada ibu hamil mencapai 51% dan pada ibu nifas 45%, pada tahun 2002   ,17,6% wanita usia subur menederita (Kek). (Siregar 2007).
    Di Sumatera tahun 2001 terdapat 77,9% ibu hamil yang tidak memenuhi asupan gizi yang benar terutama dalam mengkonsumsi zat besi (Fe) sehingga menyebabkan ibu menderita anemia. (Amiruddin, 2007).
    Di daerah pedesaan banyak  ibu hamil dengan malnutrisi atau kekurangan gizi sekitar 23%, secara umum penyebab kurang gizi pada ibu hamil adalah konsumsi makanan yang tidak terpenuhi syarat gizi yang dianjurkan, jarak kehamilan dan persalinan yang berdekatan dan ibu hamil dengan tingkat pendidikan serta pengetahuan yang kurang. Dalam pemenuhan nutrisi yang dibutuhkan si ibu selama kehamilan. (www,info,Kes,com, 2007).
    Dari hasil survey yang dilakukan di Rumah Bersalin terdapat ibu yang melakukan pemeriksaan ibu hamil secara rutin sebanyak 155 orang dengan rata – rata perbulan 31 orang. Dan yang kurang gizi atau anemia sebanyak  2 (3%).   
Dari latar belakang tersebut diatas maka peneliti ingin mengetahui  “Pengetahuan Gizi Seimbang Pada Kehamilan di Rumah Bersalin tahun 2011.”.

1.2.    Perumusan Masalah
Bagaimana  Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang pada kehamilan di Rumah Bersalin Tahun 2011

1.3.    Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang pada kehamilan di Rumah Bersalin   Tahun 2011
1.3.2 Tujuan Khusus
1.   Untuk mengetahui distribusi Pengetahuan Ibu  Tentang Gizi seimbang  pada kehamilan  di Rumah Bersalin  berdasarkan umur
2.   Untuk mengetahui distribusi Pengetahuan Ibu  Tentang Gizi seimbang pada kehamilan di Rumah Bersalin berdasarkan pendidikan
3.   Untuk mengetahui distribusi Pengetahuan Ibu  Tentang Gizi  Seimbangpada kehamilan di Rumah Bersalin  berdasarkan paritas

1.4.    Manfaat Penelitin
1.4.1    Bagi RB
Sebagai informasi dan bahan bacaan di RB tentang gizi seimbang bagi ibu hamil
1.4.2    Bagi Instansi Pendidikan
Dapat dijadikan sebagai tambahan referensi atau buku bacaan di perpustakaan Akademi Kebidanan 1.4.3    Bagi Peneliti
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan khususnya dalam hal yang berkaitan dengan pengetahuan ibu hamil tentang gizi seimbang.


Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan dan Kedokteran No.13

untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI

EKSPULSI - IUD

Lepasnya IUD secara spontan dari posisi semula.

EFEKTIVITAS MIGRASI

Rasio antara migrasi netto dan migrasi brutto yang makin kecil

EFEKTIVITAS KLINIS

Keunggulan cara kontrasepsi tertentu untuk mencegah terjadinya
kehamilan dalam kenyataan penggunaan sehari-hari.

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI

Dipakai dalam arti efektifitas klinik, yaitu pengaruh suatu cara
kontrasepsi untuk mencegah kehamilan.

EFEK SAMPINGAN KONTRASEPSI

Adalah perubahan sistem, alat dan fungsi tubuh yang timbul akibat dari
penggunaan alat atau obat kontrasepsi dan tidak berpengaruh serius
terhadap klien
Contoh :
1. Kondom, reaksi alergi, mengurangi kenikmatan hubungan seksual
2. Oral pil, mual/muntah, pusing kepala, nafsu makan bertambah, lesu
lemah tidak bersemangat dalam bekerja, penurunan ASI, tekanan darah
tinggi, perubahan berat badan, jerawat, bercak cokelat pada wajah
(hyper pegmentasi), varises, keputihan, gangguan haid.
3. Suntik tidak datang haid, (amenorea), pertambahan berat badan,
sakit kepala, nyeri pinggul, tekanan darah tinggi.
4. Implant, "hilang" tidak teraba, nyeri dada, pendarahan, bercak,
nyeri kepala, mual/pusing/gelisah, berat badan bertambah/berkurang.
5. AKDR, perdarahan, gangguan haid, demam, menggigil, cairan vagina yang banyak.
6. Vasektomi, perdarahan sedikit membasahi plester penutup luka, nyeri
didaerah luka, gatal di kulit disertai bentol bentol.

FERTILITAS

Kemampuan riil seorang wanita untuk melahirkan, yang dicerminkan dalam
jumlah bayi yang dilahirkan

FEMINISME

Paham, aliran, gerakan yang memperjuangkan persamaan hak dan tanggung
jawab antara perempuan dan laki-laki dalam segala aspek hidup dan
kehidupan

FEKUNDITAS

Kemampuan potensial seorang wanita untuk melahirkan anak.

FASILITAS PELAYANAN KB PARIPURNA

Fasilitas yang mampu dan berwenang memberikan semua jenis pelayanan
kontrasepsi ditambah dengan pelayanan rekanalisasi dan penanggulangan
infertilitas

EMANSIPASI

Suatu pandangan yang menciptakan adanya kesamaan peran dan tanggung
jawab antara perempuan dan laki-laki dalam segala aspek kehidupan baik
biologis maupun non biologis.

FORUM KONSULTASI KEMITRAAN (FKM)

Suatu kegiatan rapat sebagai forum pertemuan antar Unit Pelaksana KB.

FORNIKS

Puncak liang sanggama yang terletak di samping, depan dan belakang
dari mulut rahim (portio)

FILAMEN AKDR

Benang pada alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) sehingga alat
kontrasepsi itu mudah dikontrol dan diangkat bila diperlukan.

FERTILITAS DIFFERENSIAL

Perbedaan angka fertilitas antara penduduk suatu wilayah dengan
penduduk wilayah lain atau antar penduduk suatu negara tertentu dalam
waktu tertentu yang mungkin disebabkan karena status sosial ekonomi,
pendidikan, pekerjaan

FEMININ

Ciri, karakteristik sikap dan perilaku dominan yang dimiliki kaum perempuan

ENDOSCOPY

Pemeriksaan bagian dalam tubuh dengan suatu alat yang berupa teropong.

ENDOMETRIUM

Dinding dalam rongga rahim

EMBRIO

Hasil pembuahan sel telur pada stadium permulaan yang kemudian menjadi
janin Pada manusia antara umur satu minggu sampai delapan minggu

EMPAT TERLALU

Merupakan salah satu faktor penyebab kematian ibu dan bayi, yaitu :
1. terlalu muda melahirkan (umur ibu kurang dari 20 tahun)
2. terlalu tua melahirkan (umur ibu lebih dari 35 tahun)
3. terlalu banyak melahirkan (jumlah anak lebih dari tiga)
4. terlalu dekat jarak waktu melahirkan (jarak kelahiran kurang dari 2 tahun)

ELIGIBLE WOMEN

Wanita dalam usia reproduksi (subur), yaitu yang berumur antara 15 – 49 tahun.

FAKTOR PENENTU FERTILITAS

Faktor-faktor yang mempunyai pengaruh langsung dan besar terhadap fertilitas.

EVALUASI

Proses kegiatan pengukuran yang dilaksanakan secara berkala dan
berkelanjutan dengan cara membandingkan hasil nyata kegiatan program
dengan indikator keberhasilan baik sebelum, selama dan setelah
selesainya pelaksanaan program

EXPULSION RATE – IUD

Tingkat (persentase) keluarnya IUD (alat kontrasepsi dalam rahim/AKDR)
secara spontan dari rahim akseptor.

ESTROGEN

Suatu hormon yang dapat menimbulkan karakteristik seks sekunder pada
wanita berasal dari kelenjar tertentu manusia, hewan ataupun
tumbuh-tumbuhan yang mempunyai sifat estrigenik. Hormon tersebut dapat
diperoleh secara alamiah ataupun sintetis

ESTRADIOL

Salah satu jenis hormon estrogen

GALAKTORIA

Suatu keadaan dimana payudara memproduksi air susu berlebihan atau di
luar masa seksual.

FRIGIDITAS

Tidak adanya gairah seks pada wanita

FUNDUS UTERI

Bagian rahim paling atas

FLOUR ALBUS / LEKORHEA / KEPUTIHAN

Cairan yang keluar dari liang senggama yang putih kehijau-hijauan,
kecoklatan atau kemerahan, kadang disertai bau yang tidak enak dan
rasa gatal disebabkan oleh jamur dan parasit.

FIMBRIA

Bagian ujung dari saluran telur (tuba) yang berbentuk seperti
jari-jari dan berfungsi untuk menangkap sel telur (ovum).

GERAKAN EKONOMI KELUARGA SEJAHTERA.

Adalah suatu gerakan pemberdayaan keluarga di bidang ekonomi yang
meliputi Gerakan Kewirausahaan Keluarga Sejahtera (GWKS) dan Gerakan
Kemitrausahaan Keluarga Sejahtera (GMKS).

GENDER DALAM PROGRAM KB

Penerapan konsep gender ke dalam progam-program pokok Program KB Nasional

GENDER

Pandangan masyarakat tentang perbedaan peran, fungsi dan tanggung
jawab antara perempuan dan laki laki yang merupakan hasil kontruksi
sosial budaya dan dapat berubah sesuai dengan perkembangan jaman.

GEJALA SAMPINGAN

Gejala yang tidak diinginkan, yang timbul akibat pemakaian sesuatu
obat/alat kontrasepsi dan lain-lain.

GARIS GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

Suatu bentuk susunan yang merinci tujuan pembelajaran umum, tujuan
pembelajaran khusus, pokok bahasan dari setiap mata pelajaran
ditambah dengan estimasi waktu yang dibutuhkan untuk setiap mata
pelajaran serta sumber kepustakaan.

GERAKAN KELUARGA SEHAT SEJAHTERA (GKSS)

Merupakan pengembangan dari kampanye ibu sehat sejahtera (KISS) yang
dimulai tahun 1992, dan pada tahun 1993 dikembangkan menjadi gerakan
ibu sehat sejahtera (GISS), serta selanjutnya pada tahun 1996
dikembangkan lagi menjadi GKSS

GERDU PERTASI KENCANA

Gerakan Terpadu Pertanian, Koperasi, dan Keluarga Berencana yang
diarahkan untuk membangun kualitas Keluarga dengan upaya memperkuat
fungsi ekonomi keluarga, kehidupan ber Koperasi yang sekaligus dapat
meningkatkan tahapan Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I serta
tahapan keluarga lainnya

GERBANG SEWU

Gerakan Pembangunan Seribu Rupiah ini merupakan gerakan yang
diprakarsai oleh Putra Jawa kedudukan Sumatera (Puja Kesuma) di
Langkat, dalam upaya Taskin, dihimpun melalui organisasi Puja Kesuma
dengan mengumpulkan seribu setiap bulan oleh Puja Kesuma

GENERASI MUDA

Mereka yang berumur antara 0 s/d 30 tahun

GENDER DEVELOPMENT INDEX

Angka yang menunjukkan pelaksanaan pembangunan yang berkaitan dengan
masalah gender

GULA DARAH SEWAKTU ( GDS)

Yaitu pemeriksaan gula darah dalam darah sewaktu-waktu ( tanpa puasa).

GERAKAN REPRODUKSI KELUARGA SEJAHTERA

Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, yang meliputi peningkatan KB
yang makin mandiri gerakan keluarga sehat sejahtera, dan gerakan
keluarga sadar HIV/AIDS.

GERAKAN PEMBANGUNAN KELUARGA PEKERJA SEJAHTERA

Upaya kepedulian dan peran serta pengusaha, pekerja dan keluarganya
dalam kegiatan pembangunan Keluarga Sejahtera secara mandiri di
lingkungan perusahaan dan masyarakat sekitar perusahaan untuk
mewujudkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya serta masyarakat
sekitar perusahaan menuju keluarga kecil bahagia sejahtera

GERAKAN KETAHANAN KELUARGA SEJAHTERA

Meliputi bina ketahanan keluarga muda mandiri, bina keluarga balita,
bina keluarga remaja, bina keluarga dewasa dan bina keluarga lansia.

GERAKAN IBU SEHAT SEJAHTERA

Merupakan pengembangan dari KISS (Kampanye Ibu Sehat Sejahtera) atau
dalam istilah bahasa inggris disebut sebagai safe motherhood, yang
meliputi II subtansi kegiatan dan keluarga sadar AIDS.

HAK KLIEN

Hak di dalam pelayanan kontrasepsi, antara lain : hak memperoleh
informasi, akses, memilih, memutuskan, bebas dari resiko kematian,
bebas dari segala bentuk perlakuan buruk, mendapatkan manfaat,
privasi, kerahasiaan, membangun harkat dan martabat, kesinambungan dan
berpendapat

HAID PERTAMA

Tanggal atau umur yang menyatakan awal dari masa reproduksi seorang
wanita. Pada umumnya terjadi di antara umur 10 sampai 14 tahun.

GROSS ENROLLMENT RATIO (GER)

Ratio jumlah murid SD, SLTP, SLTA, dan Mahasiswa dibagi dengan jumlah
penduduk usia sekolah berturut-turut usia 7 – 12, 13 – 15, 16 – 18,
dan 19 – 24 tahun

GUILLAIN BARREN SYNDROME ( GBS)

Adalah kelemahan akut akibat gangguan syaraf perifer (acute
inflamatory demyeling polyneuropathy), yang memperlihatkan kelemahan
bersifat progresif selama empat hingga lima minggu. Kelumpuhan
biasanya akan diikuti pemulihan motorik datar sebelum mengalami
perbaikan secara perlahan-lahan

GIZI

Zat makanan (protein, lemak, karbohidarat, mineral dan vitamin) yang
diperlukan oleh tubuh manusia untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan
baik serta untuk melakukan segala fungsinya

INFORMED CHOICE

Suatu keadaan dimana pasangan usia subur telah memperoleh informasi yang jelas, lengkap, dan akurat mengenai kebaikan dan kelemahan berbagai alat/obat kontrasepsi, sehingga mereka mempunyai kebebasan untuk memilih salah satu jenis/alat kontrasepsi yang diinginkan

INDIKATOR

Ukuran yang memberi petunjuk tentang suatu keadaan tertentu sehingga dapat digunakan untuk mengukur perubahan yang terjadi atas keadaan tersebut.

IMPLANT / NORPLANT

Alat kontrasepsi yang ditanam di bawah kulit (susuk KB).

IMPLANON

Susuk KB satu batang - Alat kontrasepsi yang ditanam di bawah kulit (susuk KB).

HISTEROSKOPY

Peneropongan rongga rahim

KADER KB

Anggota masyarakat yang secara sukarela berpartisipasi dalam
pelaksanaan Program KB Nasional

KADER INTI GENERASI MUDA

Anggota masyarakat yang secara sukarela berpartisipasi dalam
melaksanakan Program KB Nasional dan pembangunan keluarga sejahtera
dilingkungannya. Generasi muda yang ada di setiap desa minimal 1 orang
yang dapat mengajak generasi muda lainnya sebanyak lebih dari 10 orang
untuk melembagakan Keluarga Berkualitas 2015.

KADER INTI BKB

Kader yang memberikan penyuluhan/menyampaikan materi kepada orang tua
peserta BKB dalam pertemuan berkala kelompok BKB. Kader ini
bertanggung jawab atas jalannya pelaksanaan penyuluhan.

KADER BANTU

Kader yang bertugas membantu tugas kader inti dan atau kader piket
demi kelancaran pelaksanaan kegiatan penyuluhan BKB. Kader pembantu
dapat menggantikan tugas kader inti/piket bila yang bersangkutan
berhalangan hadir

KADER

Adalah orang dewasa, baik pria atau wanita yang dipandang sebagai
orang-orang yang memiliki kelebihan di masyarakatnya. Kelebihan itu
dapat berupa keberhasilan dalam kegiatan, keluwesan dalam hubungan
kemanusiaan, status sosial ekonomi dan lain sebagainya.

KARANG GIZI

Pekarangan yang dimanfaatkan untuk memperoleh bahan makanan bergizi

KANKER

Pertumbuhan yang tidak normal dari sel sel jaringan tubuh yang berubah
menjadi sel kanker.

KANALIS SERVIKALIS

Saluran yang terdapat dalam leher rahim.

KAGUM UTAMA GENERASI MUDA

Kader yang telah mempunyai anggota binaannya, minimal 10 orang
generasi muda yang secara terus menerus membantu gerakan KB di
lapangan

KADER PIKET

Kader yang bertugas mengasuh anak balita yang kebetulan ikut orang
tuanya datang ke tempat penyuluhan BKB, dengan harapan agar anak tidak
mengganggu orang tua peserta maupun jalannya penyuluhan BKB

KANKER ALAT REPRODUKSI

Pertumbuhan sel yang tidak normal dari alat reproduksi pria dan atau
wanita, jenisnya antara lain : kanker leher rahim, kanker indung
telur, kanker kelenjar prostat, kanker testis

HIGH RISK GROUP

Ibu-ibu menghadapi resiko tinggi apabila hamil atau melahirkan, antara lain :
Ibu hamil usia kurang dari 20 tahun.
Ibu hamil usia lebih dari 35 Th
Ibu hamil yang pernah melahirkan lebih dari 3 kali.
Ibu hamil dengan penyakit menahun misalnya penyakit paru-paru, jantung ginjal dan lain-lain.

HEMATOM

Benjolan berisi darah, permukaan rata, tidak keras

HARGANAS ( HARI KELUARGA NASIONAL )

Diperingati sebagai hari lahirnya Program KB Nasional, dicanangkan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1993 di Bandar Lampung, dan peringatan pertamanya dilakukan pada tanggal 29 Juni 1994 di Desa Semambung Kabupaten Sidoardjo, Jawa Timur

HAK-HAK REPRODUKSI

Hak setiap individu dan pasangan untuk menentukan kapan akan melahirkan, berapa jumlah anak dan jarak anak yang dilahirkan serta memilih upaya untuk mewujudkan hak-hak tersebut (pemakaian kontrasepsi)

HORMON

Suatu zat atau substansi yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar buntu yang berlangsung masuk sirkulasi/peredaran darah tanpa melalui saluran, dan mempunyai efek khusus terhadap aktivitas organ lain.

HUMAN IMMUNO DEFICIENCY VIRUS (HIV)

Virus yang dapat menurunkan kekebalan tubuh

HITEREKTOMY

Pengangkatan uterus atau rahim dari tubuh

HIPER PIGMENTASI

Pembentukan pigmen yang berlebihan, sehingga tampak sebagai bercak hitam secara jelas. Misalnya pada pipi akibat penggunaan pil KB

HIMEN (hymen)

Selaput dara.

INDUNG TELUR

Bagian alat kelamin dalam (genetalia internal) yang berfungsi memproduksi sel telur (ovum). Terletak satu di kanan dan satu di kiri rahim

INDUKSI HAID

Usaha untuk menimbulkan haid.

INDIKASI MEDIK

Petunjuk yang diperoleh untuk menentukan cara mengatasi suatu masalah ditinjau dari segi medik.

IMPOTEN

Ketidak mampuan seorang pria untuk melakukan hubungan seksual (koitus), karena kemampuan ereksi penis kurang atau tidak ada

IMP (institusi masyarakat pedesaan)

Adalah wadah pengorganisasian dan pembinaan keluarga serta wadah pengelolaan dan pelaksanaan gerakan KB Nasional ditingkat desa / kelurahan kebawah. Wadah tersebut secara nasional disebut PPKBD, Sub PPKBD dan Kelompok KB.

INFERTILITAS PRIMER

Ketidak mampuan pasangan suami istri untuk mendapatkan keturunan setelah dua tahun pernikahan dengan melakukan hubungan seksual secara teratur dan benar tanpa usaha pencegahan kehamilan, tapi belum juga terjadi kehamilan atau belum pernah melahirkan anak lahir hidup.

INFERTILITAS

Ketidakmampuan pasangan suami istri untuk mendapatkan keturunan setelah dua tahun pernikahan dengan melakukan hubungan seksual secara teratur dan benar tanpa usaha pencegahan kehamilan.

INFEKSI

Masuknya dan berkembangnya mikro organisme ke dalam tubuh yang menyebabkan radang.

INFANT MORTALITY RATE

Angka yang menunjukan banyaknya kematian bayi yang berumur kurang dari satu tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun tertentu.

PHOBIA

Pengertian (arti) dari Phobia adalah yaitu
Kata phobia diambil dari nama dewa Yunani Phobos yang takut kepada musuh-musuhnya. Kebanyakan dari para psikolog mendefinisikan phobia sebagai penolakan yang menggangu yang diperantarai oleh rasa takut yang tidak proporsional dengan bahaya yang dikandung oleh objek atau situasi tertentu dan diakui oleh si penderita sebagai sesuatu yang tidak berdasar.

Phobia adalah rasa takut yang tidak masuk akal, atau yang tidak ditakuti tidak seimbang dengan ketakutan, si sakit tidak tahu mengapa ia takut dan tidak dapat menghindari rasa takut itu. Kadang-kadang rasa takut yang tidak masuk akal itu menyebabkan tertawaan orang lain, sehingga ia makin merasa cemas. Phobia diidentifikasi sebagai ketakutan terus menerus secara irasional terhadap suatu benda, situasi atau aktivitas spesifik yang menyebabkan keinginan untuk menghindari objek tersebut. Seseorang yang phobia akan merespon dengan ketakutan yang kuat pada stimulus atau situasi tertentu yang oleh sebagian besar orang tidak dianggap berbahaya. Individu biasanya menyadari bahwa rasa takutnya itu tidak rasional tetapi masih juga merasa cemas yang dapat dihilangkan hanya dengan menghindari objek atau situasi yang ditakutinya. Psikolog psikoanalistik memandang phobia sebagai reaksi terhadap kecemasan yang dialihkan. Mereka mengansumsikan bahwa ketakutan secara tidak sadar dialihkan dari pengalaman pertama yang membangkitkan kecemasan kepada objek yang kurang membahayakan.
Berikut ini adalah macam-macam (jenis) Phobia dari A-Z
Ablutophobia - Takut mencuci atau mandi.
Acarophobia - Takut pada rasa gatal atau serangga yang menyebabkan gatal.
Acerophobia - Takut akan rasa asam.
Achluophobia - Takut akan gelap/kegelapan.
Acousticophobia - Takut akan suara.
Acrophobia - Takut akan ketinggian.
Aerophobia - Takut meneguk, menelan udara,atau material beracun yang
ada di udara.
Aeroacrophobia - Takut akan tempat tinggi yang terbuka.
Aeronausiphobia - Takut akan muntah atau mabuk udara.
Agateophobia - Takut akan kegilaan.
Agliophobia - Takut akan rasa sakit.
Agoraphobia - Takut pada tempat terbuka, takut di kerumunan orang,
tempat umum seperti pasar. Takut untuk meninggalkan tempat yang aman.
Agraphobia - Takut akan pelecehan seksual.
Agrizoophobia - Takut aklan binatang liar.
Agyrophobia - Takut pada jalan atau menyebrang jalan.
Aichmophobia - Takut pada jarum atau benda benda yang mempunyai ujung.
Ailurophobia - Takut pada kucing.
Albuminurophobia - Takut akan penyakit ginjal.
Alektorophobia - Takut pada ayam.
Algophobia - Takut pada rasa sakit.
Alliumphobia - Takut pada bawang putih.
Allodoxaphobia - Takut akan pendapat orang.
Altophobia - Takut akan ketinggian.
Amathophobia - Takut akan debu.
Amaxophobia - Takut mengendarai mobil.
Ambulophobia - Takut berjalan.
Amnesiphobia - Takut amnesia.
Amychophobia - Takut pada goresan atau takut tergores.
Anablephobia - Takut melihat ke atas.
Ancraophobia - Takut pada angin. (Anemophobia)
Androphobia - Takut pada laki-laki.
Anemophobia - Takut pada angin.(Ancraophobia)
Anginophobia - Takut radang tenggorokan, tersedak.
Anglophobia - Takut pada negara dan kebudayaan inggris, dll.
Angrophobia - Takut pada kemarahan atau takut marah.
Ankylophobia - Takut sikap tak bergerak suatu sambungan.
Anthrophobia or Anthophobia - Takut pada bunga.
Anthropophobia - Takut pada orang atau masyarakat.
Antlophobia - Takut akan banjir.
Anuptaphobia - Takut hidup sendiri.
Apeirophobia - Takut akan sesuatu yang tak berakhir.
Aphenphosmphobia - Takut disentuh. (Haphephobia)
Apiphobia - Takut pada lebah.
Apotemnophobia - Takut kepada orang yang diamputasi.
Arachibutyrophobia - Takut pada selai kacang yang menempel pada
langit-langit mulut.
Arachnephobia or Arachnophobia - Takut pada laba-laba.
Arithmophobia - Takut pada angka.
Arrhenphobia - Takut pada laki-laki.
Arsonphobia - Takut pada api.
Asthenophobia - Takut pingsan dan takut lemah.
Astraphobia or Astrapophobia - Takut pada guntur dan
kilat.(Ceraunophobia, Keraunophobia)
Astrophobia - Takut pada bintang-bintang atau hal yang berhubungan
dengan angkasa.
Asymmetriphobia - Takut pada benda-benda asimetris.
Ataxiophobia - Takut akan ataxia. (diskoordinasi otot)
Ataxophobia - Takut akan ketidakteraturan atau ketidakrapihan.
Atelophobia - Takut akan ketidaksempurnaan.
Atephobia - Takut akan runtuh atau reruntuhan.
Athazagoraphobia - Takut dilupakan atau diabaikan atau terlupakan.
Atomosophobia - Takut akan ledakan atom.
Atychiphobia - Takut akan kegagalan.
Aulophobia - Takut akan seruling.
Aurophobia - Takut pada emas.
Auroraphobia - Takut akan cahaya di utara.
Autodysomophobia - Takut pada orang yang berbau tidak sedap.
Automatonophobia - Takut pada boneka yang berbicara melalui suara
perut , makhluk-makhluk animasi, patung lilin - segala sesuatu yang
secara memberikan sensasi hidup
Automysophobia - Takut kotor.
Autophobia - Takut ditinggal sendiri atau menyendiri.
Aviophobia or Aviatophobia - Takut terbang.
Bacillophobia - Takut pada mikroba.
Bacteriophobia - Takut pada bacteria.
Ballistophobia - Takut pada peluru dan peluru kendali.
Bolshephobia - Takut pada Bolsheviks.
Barophobia - Takut pada gravitasi.
Basophobia or Basiphobia - ketidakmampuan untuk berdiri. Takut untuk
berjalan atau jatuh.
Bathmophobia - Takut akan tangga atau tempat sempit.
Bathophobia - Takut kedalaman.
Batophobia - Takut ketinggian atau dekat dengan bangunan tinggi.
Batrachophobia - Takut pada binatang amphibi, seperti katak, kadal
air, salamander, dll.
Belonephobia - Takut pada peniti dan jarum. (Aichmophobia)
Bibliophobia - Takut pada buku.
Blennophobia - Takut pada lumpur/kotoran.
Bogyphobia - Takut pada bogey atau bogeyman.
Botanophobia - Takut pada tanaman.
Bromidrosiphobia or Bromidrophobia - Takut pada bau badan.
Brontophobia - Takut pada guntur dan petir.
Bufonophobia - Takut pada kodok.
Cacophobia - Takut akan keburukan.
Cainophobia or Cainotophobia - Takut pada hal yang baru, kesenangan baru.
Caligynephobia - Takut pada wanita cantik.
Cancerophobia or Carcinophobia - Takut kanker.
Cardiophobia - Takut pada hati/jantung.
Carnophobia - Takut pada daging.
Catagelophobia - Takut ditertawakan.
Catapedaphobia - Takut melompat dari tempat tinggi dan tempat rendah.
Cathisophobia - Takut untuk duduk.
Catoptrophobia - Takut akan cermin.
Cenophobia or Centophobia - Takut pada hal atau ide baru.
Ceraunophobia or Keraunophobia - Takut pada guntur dan
petir.(Astraphobia, Astrapophobia)
Chaetophobia - Takut pada rambut.
Cheimaphobia or Cheimatophobia - Takut pada hawa dingin.(Frigophobia,
Psychophobia)
Chemophobia - Takut pada bahan kimia atau bekerja dengan bahan kimia.
Cherophobia - Takut pada keriangan/kegembiraan.
Chionophobia - Takut pada salju.
Chiraptophobia - Takut disentuh.
Chirophobia - Takut pada tangan.
Cholerophobia - Takut marah atau takut pada kolera.
Chorophobia - Takut menari.
Chrometophobia or Chrematophobia - Takut pada uang.
Chromophobia or Chromatophobia - Takut pada warna.
Chronophobia - Takut pada waktu.
Chronomentrophobia - Takut pada jam.
Cibophobia - Takut pada makanan.(Sitophobia, Sitiophobia)
Claustrophobia - Takut pada ruang terbatas.
Cleithrophobia or Cleisiophobia - Takut terkunci di tempat tertutup.
Cleptophobia - Takut kecurian.
Climacophobia - Takut pada tangga, mamanjat, atau takut jatuh dari tangga.
Clinophobia - Takut untuk tidur.
Clithrophobia or Cleithrophobia - Takut untuk disertakan.
Cnidophobia - Takut pada sengatan.
Cometophobia - Takut pada komet.
Coimetrophobia - Takut pada kuburan.
Coitophobia - Takut unutk bersetubuh.
Contreltophobia - Takut akan pelecehan seksual.
Coprastasophobia - Takut akan sembelit.
Coprophobia - Takut pada kotoran/tinja.
Consecotaleophobia - Takut pada sumpit.
Coulrophobia - Takut pada badut.
Counterphobia - Preferensi para phobia untuk situasi yang menakutkan.
Cremnophobia - Takut pada situasi berbahaya.
Cryophobia - Takut pada dingin yang ekstrim, es atau beku.
Crystallophobia - Takut pada kristal atau kaca.
Cyberphobia - Takut pada komputer atau bekerja menggunakan komputer.
Cyclophobia - Takut pada sepeda roda dua.
Cymophobia or Kymophobia - Takut pada ombak atau gerkan menyerupai ombak.
Cynophobia - Takut apada anjing atau rabies.
Cypridophobia or Cypriphobia or Cyprianophobia or Cyprinophobia -
Takut pada wanita tuna susila or penularan penyakit melalui hubungan
intim.
Decidophobia - Takut untuk mengambil keputusan.
Defecaloesiophobia - Takut akan pergerakan isi perut yang menyakitkan.
Deipnophobia - Takut akan makan malam dan obrolan pada saat makan malam.
Dementophobia - Takut akan kegilaan.
Demonophobia or Daemonophobia - Takut pada iblis.
Demophobia - Takut pada kerumunan orang. (Agoraphobia)
Dendrophobia - Takut pada pohon.
Dentophobia - Takut pada doktor gigi.
Dermatophobia - Takut pada luka kulit.
Dermatosiophobia or Dermatophobia or Dermatopathophobia - Takut pada
penyakit kulit.
Dextrophobia - Takut pada benda yang ada di sebelah kanan badan.
Diabetophobia - Takut pada diabetes.
Didaskaleinophobia - Takut pergi ke sekolah.
Dikephobia - Takut akan keadilan.
Dinophobia - Takut akan kepeningan/kepusinngan atau whirlpool.
Diplophobia - Takut akan penglihatan ganda.
Dipsophobia - Takut pada minuman.
Dishabiliophobia - Takut membuka baju didepan seseorang.
Domatophobia - Takut pada rumah atau berada di dalam
rumah.(Eicophobia, Oikophobia)
Doraphobia - Takut pada bulu, atau bulu binatang.
Doxophobia - Takut mengemukakan pendapat atau menerima pujian.
Dromophobia - Takut menyebrang jalan.
Dutchphobia - Takut pada orang belanda.
Dysmorphophobia - Takut pada kelainan bentuk/bentuk yang cacat.
Dystychiphobia - Takut pada kecelakaan.
Ecclesiophobia - Takut pada gereja.
Ecophobia - Takut pada kampung halaman/rumah sendiri.
Eicophobia - Takut pada lingkungan sekitar rumah.(Domatophobia, Oikophobia)
Eisoptrophobia - Takut pada cermin atau melihat diri sendiri pada cermin.
Electrophobia - Takut pada listrik.
Eleutherophobia - Takut akan kebebasan.
Elurophobia - Takut pada kucing. (Ailurophobia)
Emetophobia - Takut muntah/ muntahan.
Enetophobia - Takut pada peniti.
Enochlophobia - Takut pada kerumunan orang.
Enosiophobia or Enissophobia - Takut mengalami dosa tak termaafkana
atau takut kecaman.
Entomophobia - Takut pada serangga.
Eosophobia - Takut pada senja atau subuh.
Ephebiphobia - Takut pada anak muda.
Epistaxiophobia - Takut pada hidung berdarah.
Epistemophobia - Talut pada ilmu pengetahuan.
Equinophobia - Takut pada kuda.
Eremophobia - Takut sendirian atau ditinggal sendirian.
Ereuthrophobia - Takut muka memerah.
Ergasiophobia - 1) Takut pada pekerjaan. 2) ahli bedah : Takut untuk
mengoperasi.
Ergophobia - Takut unutk bekerja.
Erotophobia - Takut pada cinta seksual atau pertanyaan seksual.
Euphobia - Takut mendengarkan kabar baik.
Eurotophobia - Takut pada alat kelamin wanita.
Erythrophobia or Erytophobia or Ereuthophobia - 1) Takut pada lampu
merah. 2) memerah. 3) warna merah.
Febriphobia or Fibriphobia or Fibriophobia - Takut akan demam.
Felinophobia - Takut pada kucing. (Ailurophobia, Elurophobia,
Galeophobia, Gatophobia)
Francophobia - Takut pada negara dan kebudayaan perancis.
(Gallophobia, Galiophobia)
Frigophobia - Takut dingin atau benda-benda yang dingin.(Cheimaphobia,
Cheimatophobia, Psychrophobia)
Galeophobia or Gatophobia - Takut pada Kucing.
Gallophobia or Galiophobia - Takut pada negara dan kebudayaan
perancis. (Francophobia)
Gamophobia - Takut akan pernikahan.
Geliophobia - Takut tertawa.
Geniophobia - Takut pada dagu.
Genophobia - Takut pada sex.
Genuphobia - Takut pada lutut.
Gephyrophobia or Gephydrophobia or Gephysrophobia - Takut melewati jembatan.
Germanophobia - Takut pada bangsa dan kebudayaan jerman.
Gerascophobia - Takut menjadi tua.
Gerontophobia - Takut pada orang tua/lanjut usia dan takut menjadi tua.
Geumaphobia or Geumophobia - Takut pada cita rasa/selera.
Glossophobia - Takut berbicara di depan umum, atau takut mencoba untuk
berbicara.
Gnosiophobia - Takut pada ilmu pengetahuan.
Graphophobia - Takut unutk menulis atau takut pada tulisan tangan.
Gymnophobia - Takut pada kedaan telanjang.
Gynephobia or Gynophobia - Takut pada wanita.
Hadephobia - Takut neraka.
Hagiophobia - Takut pada orang suci dan segala sesuatu yang suci.
Hamartophobia - Takut berbuat dosa.
Haphephobia or Haptephobia - Takut disentuh.
Harpaxophobia - Takut dirampok.
Hedonophobia - Takut melakukan/mendapat kesenangan.
Heliophobia - Takut pada matahari.
Hellenologophobia - Takut pada istilah-istilah yunani atau terminologi
ilmu pengetahuan yang kompleks.
Helminthophobia - Takut dikerubuti oleh cacing.
Hemophobia or Hemaphobia or Hematophobia - Takut pada darah.
Heresyphobia or Hereiophobia - Takut akan tantangan pada ajaran resmi
atau penyimpangan radikal.
Herpetophobia - Takut pada reptil atau binatang merayap yang mengerikan.
Heterophobia - Takut pada lawan jenis. (Sexophobia)
Hexakosioihexekontahexaphobia - Takut pada nomor 666.
Hierophobia - Takut pada pendeta atau hal-hal keramat.
Hippophobia - Takut pada kuda.
Hippopotomonstrosesquippedaliophobia - Takut pada kata-kata panjang.
Hobophobia - Takut pada gelandangan dan pengemis.
Hodophobia - Takut untuk melakukan perjalanan darat.
Hormephobia - Takut pada goncangan/getaran.
Homichlophobia - Takut pada kabut.
Homilophobia - Takut pada khotbah/nasehat.
Hominophobia - Takut pada laki-laki.
Homophobia - Takut pada kesamaan, monotony atau homoseksual atau
menjadi homoseks.
Hoplophobia - Takut pada senjata api.
Hydrargyophobia - Takut pada obat-obatan yang mengandung merkuri.
Hydrophobia - Takut pada air atau rabies.
Hydrophobophobia - Takut pada rabies.
Hyelophobia or Hyalophobia - Takut pada kaca.
Hygrophobia - Takut pada benda cair, kelembabpan.
Hylephobia - Takut akan materialisme atau takut akan epilepsi
Hylophobia - Takut pada hutan.
Hypengyophobia or Hypegiaphobia - Takut untuk melakukan tanggung jawab.
Hypnophobia - Takut untuk tidur atau Takut dihipnotis.
Hypsiphobia - Takut pada ketinggian.
Iatrophobia - Takut pergi ke doktor atau takut pada doktor.
Ichthyophobia - Takut pada ikan.
Ideophobia - Takut pada ide-ide.
Illyngophobia - Takut vertigo atau merasa pusing jika melihat ke bawah.
Iophobia - Takut pada racun.
Insectophobia - Takut pada serangga.
Isolophobia - Takut diasingkan, atau sendirian.
Isopterophobia - Takut pada rayap, serangga yang memakan kayu.
Ithyphallophobia - Takut untuk melihat, memikirkan atau mengalami ereksi.
Japanophobia - Takut pada orang jepang.
Judeophobia - Takut pada orang yahudi.
Kainolophobia or Kainophobia - Takut akan sesuatu yang baru,ide baru.
Kakorrhaphiophobia - Takut akan kegagalan atau dikalahkan.
Katagelophobia - Takut ditertawakan.
Kathisophobia - Takut untuk duduk.
Kenophobia - Takut pada kekosongan atau tempat yang kosong.
Keraunophobia or Ceraunophobia - Takut pada guntur dan
petir.(Astraphobia, Astrapophobia)
Kinetophobia or Kinesophobia - Takut pada gerakan.
Kleptophobia - Takut kecurian/mencuri.
Koinoniphobia - Takut pada ruangan.
Kolpophobia - Takut pada alat kelamin, khusunya alat kelamin wanita.
Kopophobia - Takut kelelahan/kepenatan.
Koniophobia - Takut pada debu. (Amathophobia)
Kosmikophobia - Takut pada fenomena luar angkasa.
Kymophobia - Takut pada ombak.gelombang. (Cymophobia)
Kynophobia - Takut rabies.
Kyphophobia - Takut unutk berhenti.
Lachanophobia - Takut pada sayuran.
Laliophobia or Lalophobia - Takut untuk berbicara.
Leprophobia or Lepraphobia - Takut pada penyakit kusta.
Leukophobia - Takut pada warna putih.
Levophobia - Takut pada sesuatu di sebelah kiri tubuh.
Ligyrophobia - Takut pada suara keras/kencang.
Lilapsophobia-Takut pada topan dan angin puyuh.
Limnophobia - Takut pada danau.
Linonophobia - Takut pada tali.
Liticaphobia - Takut pada tuntutan hukum.
Lockiophobia - Takut pada kelahiran anak.
Logizomechanophobia - Takut pada komputer.
Logophobia - Takut pada kata-kata.
Luiphobia - Takut pada shipilis.
Lutraphobia - Takut pada berang-berang.
Lygophobia - Takut pada kegelapan/takut gelap.
Lyssophobia - Takut pada rabies atau menjadi gila.
Macrophobia - Takut akan menunggu lama.
Mageirocophobia - Takut untuk memasak.
Maieusiophobia - Takut pada kelahiran anak.
Malaxophobia - Takut pada permainan cinta. (Sarmassophobia)
Maniaphobia - Takut pada kegilaan.
Mastigophobia - Takut pada hukuman.
Mechanophobia - Takut pada mesin.
Medomalacuphobia - Takut kehilangan ereksi.
Medorthophobia - Takut pada ereksi penis.
Megalophobia - Takut pada benda-benda yang besar.
Melissophobia - Takut pada lebah.
Melanophobia - Takut pada warna hitam.
Melophobia - Takut atau benci musik.
Meningitophobia - Takut pada penyakit otak.
Menophobia - Takut pada mentruasi.
Merinthophobia - Takut terikat atau diikat.
Metallophobia - Takut pada logam.
Metathesiophobia - Takut pada perubahan.
Meteorophobia - Takut pada meteor.
Methyphobia - Takut pada alkohol.
Metrophobia - Takut atau benci pada puisi.
Microbiophobia - Takut pada mikroba. (Bacillophobia)
Microphobia - Takut pada benda-benda kecil.
Misophobia or Mysophobia - Takut terkontaminasi kotoran atau kuman.
Mnemophobia - Takut pada kenangan.
Molysmophobia or Molysomophobia - tajut pada kotoran atau kontaminasi.
Monophobia - Takut pada pengasingan atau diasingkan.
Monopathophobia - Takut pada penyakit tertentu/nyata.
Motorphobia - Takut pada kendaraan bermotor.
Mottephobia - Takut pada ngengat.
Musophobia or Muriphobia - Takut pada tikus.
Mycophobia - Takut atau keseganan pada jamur.
Mycrophobia - Takut akan benda-benda yang kecil.
Myctophobia - Takut gelap/kegelapan.
Myrmecophobia - Takut pada semut.
Mythophobia - Takut pada mitos atau cerita atau pernyataan salah.
Myxophobia - Takut pada kotoran. (Blennophobia)
Nebulaphobia - Takut pada anjing. (Homichlophobia)
Necrophobia - Takut mati atau benda/sesuatu yang mati.
Nelophobia - Takut pada kaca.
Neopharmaphobia - Takut pada obat-obatan baru.
Neophobia - Takut pada segala sesuatu yang baru.
Nephophobia - Takut pada awan.
Noctiphobia - Takut pada malam.
Nomatophobia - Takut pada nama.
Nosocomephobia - Takut pada rumah sakit.
Nosophobia or Nosemaphobia - Takut sakit.
Nostophobia - Takut untuk kembali ke rumah.
Novercaphobia - Takut pada ibu tiri.
Nucleomituphobia - Takut pada senjata nuklir.
Nudophobia - Takut telanjang.
Numerophobia - Takut pada angka.
Nyctohylophobia - Takut pada hutan yang gelap atau hutan pada malam hari
Nyctophobia - Takut pada kegelapan atau takut pada malam hari.
Obesophobia - Takut bertambah berat badan. (Pocrescophobia)
Ochlophobia - Takut pada kerumunan atau gerombolan orang banyak.
Ochophobia - Takut pada kendaraan.
Octophobia - Takut pada angka 8.
Odontophobia - Takut pada gigi atau preasi gigi.
Odynophobia or Odynephobia - Takut sakit/kesakitan. (Algophobia)
Oenophobia - Takut pada wine.
Oikophobia - Takut pada lingkungan rumah, rumah.(Domatophobia, Eicophobia)
Olfactophobia - Takut pada bau-bauan.
Ombrophobia - Takut pada hujan atau takut kehujanan.
Ommetaphobia or Ommatophobia - Takut pada mata.
Oneirophobia - Takut pada mimpi.
Oneirogmophobia - Takut mimpi basah.
Onomatophobia - Takut mendengarkan kata atau nama tertentu.
Ophidiophobia - Takut pada ular. (Snakephobia)
Ophthalmophobia - Takut ditatap orang lain.
Opiophobia - Takut pada pengalaman doktor pengobatan menulis resep
unutk penyakit pasiennya
Optophobia - Takut pada mata yang terbuka sebelah.
Ornithophobia - Takut pada burung.
Orthophobia - Takut pada lahan/properti.
Osmophobia or Osphresiophobia - Takut pada bau yang tak sedap.
Ostraconophobia - Takut pada kerang.
Ouranophobia or Uranophobia - Takut pada surga.
Pagophobia - Takut pada es atau beku.
Panthophobia - Takut pada penderitaan dan penyakit.
Panophobia or Pantophobia - Takut pada segala hal.
Papaphobia - Takut pada Paus(pimpinan tertinggi katholik roma).
Papyrophobia - Taut pada kertas.
Paralipophobia - Takut untuk mengabaikan tugas dan bertanggung jawab.
Paraphobia - Takut pada perbuatan seks tak wajar.
Parasitophobia - Takut pada parasit.
Paraskavedekatriaphobia - Takut pada hari jumat tanggal 13.
Parthenophobia - Takut pada perawan atau wanita muda.
Pathophobia - Takut pada penyakit.
Patroiophobia - Takut pada keturunan/hal yang baka/abadi.
Parturiphobia - Takut pada kelahiran anak.
Peccatophobia - Takut berdosa atau membayangkan kejahatan.
Pediculophobia - Takut pada kutu.
Pediophobia - Takut pada boneka.
Pedophobia - Takut pada anak-anak.
Peladophobia - Takut pada orang botak/plontos/gundul.
Pellagrophobia - Takut pada penyakit yang disebabkan oleh makanan.
Peniaphobia - Takut pada kemiskinan.
Pentheraphobia - Takut apda ibu mertua. (Novercaphobia)
Phagophobia - Takut untuk menelan,makan atau takut dimakan.
Phalacrophobia - Takut menjadi botak.
Phallophobia - Takut pada penis, terutama yang ereksi.
Pharmacophobia - Takut untuk menjalankan pengobatan.
Phasmophobia - Takut pada hantu.
Phengophobia - Takut pada siang hari atau sinar matahari.
Philemaphobia or Philematophobia - Takut berciuman.
Philophobia - Takut jatuh cinta atau dicintai.
Philosophobia - Takut pada filosofi.
Phobophobia - Takut pada phobia.
Photoaugliaphobia - Takut pada cahaya terang.
Photophobia - Takut pada cahaya.
Phonophobia - Takut pada suara,atau suarnya sendiri di telepon.
Phronemophobia - Takut unutk berfikir.
Phthiriophobia - Takut pada kutu. (Pediculophobia)
Phthisiophobia - Takut pada TBC.
Placophobia - Takut pada batu nisan.
Plutophobia - Takut kaya/menjadi kaya/kekayaan.
Pluviophobia - Takut hujan atau kehujanan.
Pneumatiphobia - Takut pada roh.
Pnigophobia or Pnigerophobia - Takut tersedak atau takut tercekik.
Pocrescophobia - Takut bertambah berat badan. (Obesophobia)
Pogonophobia - Takut pada jenggot.
Poliosophobia - Takut penyakit lumpuh.
Politicophobia - Takut atau ketidaksukaan berlebih terhadap politisi.
Polyphobia - Takut akan banyak hal.
Poinephobia - Takut akan hukuman.
Ponophobia - Takut terlalu banyak kerja atau kesakitan.
Porphyrophobia - Takut pada warna ungu.
Potamophobia - Takut pada sungai atau air mengalir.
Potophobia - Takut pada alkohol.
Pharmacophobia - Taku pada obat-obatan.
Proctophobia - Takut pada rectums.
Prosophobia - Takut pada perkembangan.
Psellismophobia - Takut berbicara gagap.
Psychophobia - Takut pada pikiran.
Psychrophobia - Takut pada dingin.
Pteromerhanophobia - Takut terbang.
Pteronophobia - Takut dikelitik bulu.
Pupaphobia - Takut pada boneka/wayang .
Pyrexiophobia - Takut pada demam.
Pyrophobia - Takut pada api.
Radiophobia - Takut pada radiasi, sinar x.
Ranidaphobia - Takut pada katak.
Rectophobia - Takut pada rectum atau penyakit dubur.
Rhabdophobia - Takut akan dihukum berat atau dipukul dengan balok,
atau dikecam keras. juga takut pada hal magis. (tongkat sihir)
Rhypophobia - Takut buang air besar.
Rhytiphobia - Takut mendapat kerutan.
Rupophobia - Takut pada debu.
Russophobia - Takut pada orang rusia.
Samhainophobia: Takut pada Halloween.
Sarmassophobia - Takut pada permainan cinta. (Malaxophobia)
Satanophobia - Takut pada setan.
Scabiophobia - Takut pada kudis.
Scatophobia - Takut pada masalah feses.
Scelerophibia - Takut pada orang jahat atau perampok.
Sciophobia
Sciaphobia - Takut pada bayangan.
Scoleciphobia - Takut pada cacing.
Scolionophobia - Takut sekolah.
Scopophobia or Scoptophobia - Takut dilihat atau ditatap orang.
Scotomaphobia - Takut kebutaan visual.
Scotophobia - Takut pada keggelapan. (Achluophobia)
Scriptophobia - Takut menunggu di tempat umum.
Selachophobia - Takut pada hiu.
Selaphobia - Takut pada kilasan cahaya
Selenophobia - Takut pada bulan.
Seplophobia - Takut pada benda membusuk.
Sesquipedalophobia - Takut pada kata-kata panjang.
Sexophobia - Takut pada lawan jenis. (Heterophobia)
Siderodromophobia - Takut pada kereta, rel kereta api atau berpergian
dengan kereta api.
Siderophobia - Talut pada bintang-bintang di langit.
Sinistrophobia - Takut pada benda di sebelah kiri.atau kidal
Sinophobia - Takut pada bangsa dan kebudayaan cina.
Sitophobia or Sitiophobia - Taut pada makanan atau takut makan. (Cibophobia)
Snakephobia - Taut pada ular. (Ophidiophobia)
Soceraphobia-Takut pada orang tua angkat.
Social
Phobia - Takut dievaluasi negatif dalam lingkungan sosial.
Sociophobia - Takut pada masyarakat atau orang secara umum.
Somniphobia - Takut tidur.
Sophophobia - Takut untuk bersandar.
Soteriophobia - Takut bergantung pada orang lain.
Spacephobia - Takut pada angkasa luar.
Spectrophobia - Takut pada hantu.
Spermatophobia or Spermophobia - Takut pada kuman.
Spheksophobia - Takut pada ngengat.
Stasibasiphobia or Stasiphobia - Takut unutk berdiri atau berjalan.
(Ambulophobia)
Staurophobia - Takut pada salib dan takut disalibkan.
Stenophobia - Takut pada benda atau tempat sempit.
Stygiophobia or Stigiophobia - Takut pada neraka.
Suriphobia - Takut pada tikus.
Symbolophobia - Takut pada simbolisme.
Symmetrophobia - Takut pada benda simetris.
Syngenesophobia - Takut pada orang dekat/keluarga.
Syphilophobia - Takut pada syphilis.
Tachophobia - Takut pada kecepatan.
Taeniophobia or Teniophobia - Takut pada cacing pita.
Taphephobia
Taphophobia - Takut dikubur hidup-hidup atau takut kuburan.
Tapinophobia - Takut menular.
Taurophobia - Takut pada banteng.
Technophobia - Takut pada teknologi.
Teleophobia - 1) Takut pada rencana tertentu. 2) takut acara keagamaan.
Telephonophobia - Takut pada telepon.
Teratophobia - tkut melahirkan anak yang buruk atau takut pada monster
atau takut orang berpenampilan buruk.
Testophobia - Takut untuk menjalani test.
Tetanophobia - Takut kejang mulut atau takut tetanus.
Teutophobia - Takut segala sesuatu tetang jerman.
Textophobia - Takut pada bahan kain tertentu.
Thaasophobia - Takut unutk duduk.
Thalassophobia - Takut pada lautan.
Thanatophobia or Thantophobia - Takut mati atau sekarat.
Theatrophobia - Takut pada teater/bioskop.
Theologicophobia - Taut pada teology.
Theophobia - Takut pada tuhan atau suatu agama.
Thermophobia - Takut kepanasan.
Tocophobia - Takut pada kehamilan dan kelahiran anak.
Tomophobia - Takut dioperasi.
Tonitrophobia - Takut akan guntur.
Topophobia - Takut pada tempat atau situasi tertentu, seperti pentas horor.
Toxiphobia or Toxophobia or Toxicophobia - Takut pada racun atau tidak
sengaja keracunan.
Traumatophobia - Takut akan cedera.
Tremophobia - Takut menggigil.
Trichinophobia - Takut akan penyakit yang diakibatkan oleh cacing pita babi.
Trichopathophobia or Trichophobia - Takut pada rambut. (Chaetophobia,
Hypertrichophobia)
Triskaidekaphobia - Takut pada angka 13.
Tropophobia - Takut untuk bergerak maju atau untuk berubah.
Trypanophobia - Takut disuntik.
Tuberculophobia - Takut TBC.
Tyrannophobia - Takut pada tirani.
Uranophobia or Ouranophobia - Takut pada surga.
Urophobia - Takut pada urine.
Vaccinophobia - Takut pada vaksinaasi.
Venustraphobia - Takut pada wanita cantik.
Verbophobia - Takut pada kata-kata.
Verminophobia - Takut pada kuman.
Vestiphobia - Takut pada pakaian.
Virginitiphobia - Takut diperkosa.
Vitricophobia - Takut pada ayah angkat.
Walloonphobia - Takut pada Walloons.
Wiccaphobia - Takut pada penyihir dan hal berbau sihir.
Xanthophobia - Takut pada warna kuning atau kata "kuning".
Xenoglossophobia - Takut akan bahasa asing.
Xenophobia - Takut pada orang tak dikenal atau orang asing.
Xerophobia - Takut akan kekeringan.
Xylophobia - 1) Takut pada objek dari kayu. 2) hutan.
Xyrophobia - Takut pada pisau cukur.
Zelophobia - Takut cemburu.
Zeusophobia - Takut pada tuhan atau dewa.
Zemmiphobia - Takut pada tahi lalat besar.
Zoophobia - Takut pada binatang.

other keyword: FOBIA