Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Dengan Hidramnion Di Rumah Sakit
ABSTRAK
Menurut WHO angka kejadian hidramnion berkisar 1,1 – 2,8% dari seluruh kehamilan disebabkan oleh komplikasi pada kehamilan dan persalinan dan 8 – 18% dengan kelainan janin. Biggio dan kawan-kawan di University Of Alabama melaporkan insidensi kelebihan air ketuban 1% diantara lebih dari 36.000 kehamilan. Hidramnion adalah pada wanita hamil dan bersalin merupakan masalah besar di Negara berkembang termasuk Indonesia. Cairan ketuban paling banyak dihasilkan oleh urinasi atau produksi air seni janin, si jabang bayi minum air ketuban dalam jumlah yang seimbang dengan air seni yang dikeluarkannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Karakteristik Ibu Hamil Dengan Hidramnion di Rumah Sakit Periode 2009 – 2011. Populasi berjumlah 35 orang dan seluruh populasi dijadikan sampel. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif menggunakan data sekunder yang diperoleh dari rekam medik, pengolahan data secara editing dan tabulating, kemudian menganalisa data dengan melihat persentase yang terkumpul dan dijadikan tabel kemudian membahas hasil penelitian dengan teori yang ada. hasil penelitian berdasarkan mayoritas pada umur 35-39 tahun sebanyak 13 orang (37,14%) dan minoritas pada umur 40-44 tahun sebanyak 1 orang (2,85%), berdasarkan paritas mayoritas multipara sebanyak 24 orang (68,57%) dan minoritas Grandmultipara sebanyak 2 orang (5,71%) berdasarkan usia kehamilan mayoritas 28 – 31 minggu sebanyak 18 orang (51,4%) dan minoritas 32-35 minggu sebanyak 2 orang (5,1%), berdasarkan faktor penyebab ibu mayoritas kehamilan Ganda sebanyak 13 orang (37,42%) dan minoritas penyebab Rhesus / inkompatibilitas sebanyak 6 orang (17,2%) dari hasil penelitian diharapkan kepada petugas kesehatan dapat meningkatkan kualitas asuhan kebidanan pada ibu hamil, sehingga dapat memperkecil kejadian hidramnion.
Kata Kunci : Hidramnion
Daftar Pustaka : 14 referensi (2001-2011)
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hidramnion pada wanita hamil dan bersalin merupakan masalah besar di Negara berkembang termasuk Indonesia. Cairan ketuban paling banyak dihasilkan oleh proses urinasi atau produksi air seni janin. Si jabang bayi minum air ketuban dalam jumlah yang seimbang dengan air seni yang dihasilkannya. Volume air ketuban tidak persis dari waktu ke waktu. Volume ini mengalami dari puncak di umur kehamilan 33 minggu, yakni sekitar 1 – 1,5 liter yang berangsur berkurang mendekati kehamilan cukup bulan (40 minggu) (Rachmuddin, 2006).
Menurut salah satu jurnal yang diterbitkan dalam Pubmed, insiden terjadinya hidramnion adalah 0,4% dan berkaitan dengan prematur, kehamilan kembar, diabetes dan kelainan pada janin. Berdasarkan penelitian, yang diterbitkan oleh British Medical Journal hidramnion akut dapat diatasi dengan cara parasintensis uteri (rahim) (Manuaba, 2008).
Menurut WHO angka kejadian hidramnion berkisar 1,1 – 2,8% dari seluruh kehamilan disebabkan oleh komplikasi pada kehamilan dan persalinan dan 8 – 18% dengan kelainan janin. Biggio dan kawan-kawan di University Of Alabama melaporkan insidensi kelebihan air ketuban 1% diantara lebih dari 36.000 kehamilan. Sampai sekarang penyebab hidramnion masih belum jelas, banyak kasus hidramnion berhubungan dengan kelainan janin (Rachmuddin, 2006).
Dalam penelitian oleh Hill dan kawan-kawan dari Maya Clinic lebih dari 9000 persen pasien prenatal menjalani evaluasi USG rutin menjelang awal trimester III insidensi hidramnion yaitu 0,1% dari seluruh kehamilan dengan kelebihan air ketuban ringan atau kantung yang berkurang 8-11 cm dan 80% cairan yang berlebihan hidramnion sedang 12-15 cm terdapat pada 15% sedangkan yang berat 16 cm terdapat 5% atau yang sering dijumpai hidramnion pada kongential animaly sebesar 17,7-29%. (Dr. Hilmansyah).
Di Bandung ditemukan hampir 65% dinyatakan hidramnion. Damata dan koleganya melaporkan bahwa 105 wanita yang diteliti mengalami kelebihan air ketuban, sedangkan di Rumah Sakit Martha Friska Medan ditemukan frekuensi 20% dan di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung 4-6% (Rachmuddin, 2006).
Hidramnion juga dapat berkembang mendadak bila terjadi peningkatan air ketuban dalam waktu 14 hari. Hidramnion juga menimbulkan gejala pada ibu hamil yang meliputi dispnea (sesak napas), kaki tungkai bawah membengkak dan perut membesar dan tampak mengilat dan ini terjadi dalam waktu yang sedikit / yang tidak lama dan diperlukan tindakan untuk meringankan ibu hamil. (Manuaba, 2008).
Oleh karena angka kejadian hidramnion ibu dan janin yang cukup tinggi maka ibu hamil dengan kelebihan air ketuban lebih sering dipantau sehinga dapat diambil sikap untuk melakukan obeservasi dan penanganan yang tepat.
Hasil survey awal tanggal 18-02-2010 yang dilakukan di Rekam Medik Rumah Sakit ibu yang mengalami kelebihan air ketuban sebanyak 35 orang yakni tahun 2009 sebanyak 10 orang, tahun 2008 sebanyak 11 orang, tahun 2011 sebanyak 14 orang.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Gambaran Karakteristik Ibu Hamil dengan Hidramnion di Rumah Sakit Periode 2009 – 2011”.
1.2 Rumusan Masalah
Perumusan masalah dalam Penelitian ini adalah "Bagaimanakah Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Dengan Hidramnion di Rumah Sakit Periode 2009 – 2011.”
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Karakteristik ibu hamil dengan hidramnion di Rumah Sakit Periode 2009 – 2011.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui distribusi ibu hamil dengan hidramnion berdasarkan umur di Rumah Sakit Periode 2009 – 2011.
2. Untuk mengetahui distribusi ibu hamil dengan hidramnion berdasarkan paritas di Rumah Sakit Periode 2009 – 2011.
3. Untuk mengetahui distribusi ibu hamil dengan hidramnion berdasarkan usia kehamilan di Rumah Sakit Periode 2009 – 2011.
4. Untuk mengetahui distribusi ibu hamil dengan hidramnion berdasarkan faktor penyebab di Rumah Sakit Periode 2009 – 2011.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Pihak Rumah Sakit Haji
Bagi pihak Rumah Sakit dapat menjadi bahan masukan dan informasi dalam meningkatkan pelayanan berdasarkan kebidanan khususnya yang berhubungan dengan kasus hidramnion.
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan perbandingan dengan penelitian selanjutnya dan sebagai bahan informasi dan bahan bacaan di perpustakaan Akademi Harapan Mama tentang kelebihan air ketuban.
1.4.3 Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis khususnya tentang hal-hal yang berkaitan dengan hidramnion.
Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan dan Kedokteran No.6
untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment