DISTRIBUSI UMUR PENDUDUK
Distribusi umur penduduk biasanya digambarkan dalam piramida penduduk yang dapat memcerminkan apakah suatu negara mempunyai struktur penduduk tua atau muda.
5:21 AM | 0 Comments
DAYA DUKUNG ALAM
5:10 AM | 0 Comments
DATA
5:08 AM | 0 Comments
COUPLES YEARS
5:07 AM | 0 Comments
DEMOGRAFI
5:13 AM | 0 Comments
DHARMA KARYA KENCANA
Penghargaan yang diberikan kepada tenaga program yang telah melakukan karya yang menonjol dalam penyediaan tenaga, dan atau sarana, prasarana demi meningkatkan keberhasilan program.
5:12 AM | 0 Comments
DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN SOSIAL
5:12 AM | 0 Comments
DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN BINAAN
Adalah kemampuan lingkungan hidup buatan manusia untuk memenuhi peri kehidupan penduduk
5:11 AM | 0 Comments
DAUR HAID
Siklus haid, biasanya selama sekitar 28 atau 35 hari setiap siklusnya.
5:10 AM | 0 Comments
DINAMIKA PENDUDUK
Perubahan penduduk secara terus menerus yang dipengaruhi oleh : fertilitas, mortalitas dan migrasi
5:16 AM | 0 Comments
DIAFRAGMA
5:15 AM | 0 Comments
DEPO PROVERA/DEPO PROGESTIN
Nama obat kontrasepsi suntikan yang mengandung depo medrosi 17 alpa progesterone acetate
5:15 AM | 0 Comments
DEMAND FULFILLMENT
5:15 AM | 0 Comments
DEMAND CREATION
5:13 AM | 0 Comments
Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Obesitas Di SMP
Obesitas atau kelebihan berat badan adalah hal yang menakutkan bagi setiap orang tanpa terkecuali, baru-baru ini The Internasional Obesity Taskforce mengumumkan bahwa pada tahun 2015 diseluruh dunia akan terdapat 2,3 miliar orang dewasa memiliki kelebihan bobot badan atau obesitas.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan data primer melalui pengisian kuisioner dan penelitian ini quota sampling yaitu sampel secara quota dilakukan dengan cara menetapkan sejumlah anggota sampel secara quantum atau jatah sebanyak 41 sampel.
Dari hasil penelitian ditemukan gambaran pengetahuan remaja tentang obesitas di SMP tahun 2011, mayoritas responden berpengetahuan cukup sebanyak 20 responden (48,8%) dan minoritas responden berpengetahuan kurang 2 responden (4,9%). Mayoritas responden berumur 14-15 tahun sebanyak 12 responden (57,1%) berpengetahuan cukup, dan minoritas berumur 12-13 tahun sebanyak 1 responden (100%) berpengetahuan kurang, mayoritas responden berjenis kelamin perempuan dengan baik 13 responden (72,2%) dan minoritas berjenis kelamin laki-laki berpengetahuan kurang 2 responden (100%), mayoritas responden dari sumber informasi secara tidak langsung 16 responden (76,1%) berpengetahuan cukup, minoritas dari sumber informasi secara tidak langsung 2 responden (100%)
Diharapkan kepada pihak sekolah agar menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan tenaga kesehatan agar informasi tentang obesitas dapat disampaikan dengan baik kepada remaja khususnya para siswa-siswi.
PENDAHULUAN
Obesitas merupakan suatu keadaan fisiologis akibat dari penimbunan lemak secara berlebihan didalam tubuh. Saat ini gizi lebih atau obesitas merupakan epidemic di Negara Maju seperti Inggris, Brazil, Singapura dan dengan cepat berkembang di Negara berkembang,terutama populasi kepulauan pasifik dan Negara Asia tertentu. Prevalensi obesitas meningkat secara signifikan dan dianggap oleh banyak orang sebagai masalah kesehatan masyarakat yang utama.
(Lucy A.Bilaver,2009)
Obesitas (kegemukan) di defenisikan sebagai suatu keadaan dimana terjadi penumpukan lemak tubuh yang berlebih sehingga berat badan jauh diatas batas normalnya. (Damayanti,Ayu.2008)
Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energi,sebagai penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibanding pria.Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% para pria.Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas.
Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat badannya yang normal dianggap mengalami obesitas.
(id.Wikipedia.org/wiki/obesitas)
Obesitas atau kelebihan berat badan adalah hal yang menakutkan bagi setiap orang tanpa terkecuali, baru-baru ini The Internasional obesity Taskforce mengumumkan bahwa pada tahun 2015 diseluruh dunia akan terdapat 2,3 miliar orang dewasa memiliki kelebihan bobot badan atau obesitas. Angka atau persentase besar yang menjadi pemikiran besar masyarakat dunia, dari 2,3 miliar angka yang disebutkan terdapat 700 juta orang teridap obesitas, khususnya Asia Tenggara pada tahun 2006, angka obesitas dibawah usia 18 tahun tercatat 19,9%, dan diperkirakan pada tahun 2011 akan mencapai 28,2%.
(HTTP///blongspot.Soft stop Junkfood 1.com)
Obesitas atau kegemukan sering diartikan dengan badan atau tubuh yang cenderung gemuk dan memiliki berat badan yang berlebihan. Kelebihan berat badan yang mungkin anda alami disebabkan oleh banyaknya unsur lemak yang berada dalam tubuh atau badan anda. (Wahid,Abdul.2009)
WHO mengatakan bahwa obesitas telah menjadi masalah dunia.Dari data yang dikumpulkan seluruh dunia, mengalami peningkatan overweight dan obesitas pada 10-15 tahun terakhir, saat ini diperkirakan sebanyak lebih dari 100 juta penduduk dunia menderita obesitas.Angka ini akan semakin meningkat dengan cepat.jika keadaan ini terus berlanjut maka pada tahun 2230 diperkirakan 100% penduduk dunia akan menjadi obes
Panama dan Kuwait tercatat sebagai dua negara dengan prevalensi obesitas tertinggi dunia,yakni sekitar 37%.Seteleh itu Peru 32% dan Amerika Serikat 31%.Di Brazil, kasus obesitas pada anak remaja sebesar 239% disusul oleh Spanyol, dengan prevalensi 27% berdasarkan laporan Tim obesitas Intrnasional.
(www.balipost.Co.id/bali post cetak/2002.com)
Di Indonesia,hasil yang didapat teryata prevalensi kegemukan pada anak usia sekolah SMP tertinggi ada diJakarta (25%), Semarang (24%), (17,75%), Denpasar (11,7%), Surabaya (11,4%),Padang (7,1%), Manado (5,3%), Yogyakarta (4%),Solo (2,1%).Rata-rata prevalensi kegemukan di 10 kota besar tersebut mencapai 12,2% (2,1-25%). Peningkatan obesitas ini antara lain disebabkan oleh perbaikan daya beli masyarakat, terutama golongan menengah dan atas,yang tidak di imbangi peningkatan kesadaran untuk berperilaku hidup sehat.
(Pesta Gagasan.Blongspot.Com)
Obesitas (kegemukan) merupakan salah satu masalah yang ditakuti remaja, khususnya remaja putri. Mereka merasa kehilangan kepercayaan diri ketika memiliki bentuk tubuh yang tidak proporsional seperti memiliki banyak lipatan perut, pinggang, maupun lengan. (Ani-Dzakiyah.Blogspot.Com/2010/01/)
Obesitas atau kegemukan pada remaja tidak dapat dipandang sebelah mata.Obesitas pada remaja sering menimbulkan resiko kesehatan lainnya yang lebih serius. (Medicastore.Com/med.Remaja obesitas)
Berdasarkan hasil dari uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai”Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Obesitas di SMP Tahun 2011”.
1.2. Perumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, adapun perumusan masalah penelitian ini adalah Bagaimana Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Obesitas di SMP Tahun 2011.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Obesitas di SMP Tahun 2011.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk Mengetahui distribusi Pengetahuan Remaja Tentang Obesitas di SMP berdasarkan umur.
2. Untuk mengetahui distribusi Pengetahuan Remaja Tentang Obesitas di SMP berdasarkan jenis kelamin.
3. Untuk Mengetahui distribusi Pengetahuan Remaja Tentang Obesitas di SMP berdasarkan sumber informasi.
1.4. Manfaat Penelitian
Diharap hasil penelitian ini memberikan manfaat pada :
1. Bagi pihak SMP
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan atau informasi tentang Obesitas bagi para pendidik pengajar di SMP .
2. Bagi Responden
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan atau informasi bagi remaja tentang Obesitas khususnya siswa-siswi SMP
3. Bagi Institusi
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan bacaan dan referensi diperpustakaan Akademi Kebidanan kabupaten Deli Serdang.
4. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan dan pengalaman yang berharga bagi peneliti terutama pengetahuan Remaja Tentang Obesitas.
Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan dan Kedokteran No.19
untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI
5:57 PM | 0 Comments
Gambaran Pengetahuan PUS Tentang Manfaat Pemeriksaan PAP Smear di Desa
Kata Kunci : Pengetahuan PUS Tentang Manfaat Pemeriksaan Pap Smear
Daftar Pustaka : 17 Referensi Buku (2005 – 2009)
PENDAHULUAN
Kanker serviks merupakan jenis kanker terbanyak kedua pada wanita dan menjadi penyebab lebih dari 250.000 kematian. Pada tahun 2005 kurang lebih 80% kematian tersebut terjadi di Negara berkembang. Tanpa penatalaksanaan yang adekuat diperkirakan kematian akibat kanker serviks akan meningkat 25% dalam 10 tahun mendatang.(Rasjidi,2009).
Menurut data dari WHO, setiap tahun diseluruh dunia sebanyak 400 ribu perempuan didiagnosa menderita kanker serviks, 240 ribu diantaranya meninggal duia dengan prealensi 80% terjadi dinegara berkembang termasuk Indonesia.
(Aisyiyah,2008)
Lebih dari 95% kasus kanker serviks desebabkan virus yang dikenal sebagai human Papillomavirus (HPV). HPV adalah sejenis virus yang menyerang manusia. Terdapat lebih dari 100 tipe HPV dimana sebagian besar tidak berbahaya, tidak menimbulkan gejala yang terlihat dan akan hilang dengan sendirinya
(Globocan,2007)
Kebanyakan pasien yang berobat berusia 40 – 50 tahun. Namun adapula penderita kanker serviks yang usianya 20 – 30 tahun, pasien tersebut sudah didiagnosa menderita kanker serviks karena dia menikah diusia dini yaitu pada usia 14 tahun. Pada usia dii kondisi serviks masih belum mature (matang). Tingginya tingkat angka penderita kanker serviks disebabkan masih sedikitnya wanita yang mau menjalankan pemeriksaan Pap Smear karena disebabkan ketidak tahuan fungsi dan manfaat pemeriksaan tersebut, hanya 5% wanita yang mau melakukan pemeriksaan Pap Smear dari wanita yang seharusnya wajib memeriksakan diri. (Purbadi,2005)
Dibeberapa negara maju, skrining kanker leher rahin dengan tes Pap Smear secara luas terbukti mampu menurunkan angka kejadian kanker leher rahim sehingga 90% dan menurunkan angka kematian hingga 70-80%. Keberhasilan ini diraih berkatkemampuan pemeriksaan skrining Pap Smear yang mengenali adaya lesi prakanker pada leher rahim.(Suryahusadha,2007)
Pap Smear dapat mendeteksi sampai 90% kasus kanker serviks secara akurat dan dengan biaya yang tidak terlalu mahal akibatnya angka kematian perempuan akibat kanker serviks pun akan bisa menurun sampai lebih dari 50%.
(Cahyandariwr,2008)
Masih tingginya angka penderita kanker leher rahim di indonesia disebabkan oleh rendahnya kesadaran wanita untuk memeriksakan kesehatan dirinya, masih banyak yang malu dan enggan untuk melakukan tes Pap Smear dengan mengajukan alasan-alasan berikut yaitu takut menerima hasil test, malu memeriksakan diri karena dokter yang memeriksa kebanyakan adalah dokter pria dan faktor ekonomi.(Setiati,2009)
Berdasarkan hasil survei awareness yang dilakukan terhadap 138.843 perempuan di berbagai wilayah indonesia yaitu Jabotabek, jawabarat, jawa tengah, jawa timur.sumut,yogyakarta. Mengungkapkan bahwa sebanyak 93,92% responden telah mengetahui penyakit kanker serviks. Namun pemahaman mengenai kanker serviks ternyata tidak mendorong para perempuan melakukan salah satu pencegahan dengan cara screening/deteksi dini karena dari total responden tersebut hanya 7,78% yang sudah melakukan Pap Smear secara reguler (Awareness,2009).
Dari survei awal peneliti dilakukan di Dusun VII Desa Sei Rotan jumlah pasangan usia subur 247 orang, yang melakukan Pap Smear sebanyak 6 orang, sedangkan yang tidak melakukan Pap Smear 241 orang.
Berdasarkan pernyataan diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Gambaran pengetahuan pasangan usia subur tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear di Dusun VII Desa Sei Rotan kecamatan kabupaten tahun 2011”.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan bahwa” Bagaimana Gambaran Pengetahuan pasangan usia subur Tentang Manfaat Pemeriksaan Pap Smear di Dusun VII Desa Sei Rotan Kecamatan Perut Sei Tuan Kabupaten Tahun 2011.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1.Tujuan Umum
Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan pasangan usia subur Tentang Manfaat Pemeriksaan Pap Smear di Dusun VII Desa Sei Rotan, Kecamatan Kab. Tahun 2011.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan pasangan usia subur tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear berdasarkan umur.
2. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan pasangan usia subur tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear berdasarkan pendidikan
3. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan pasangan usia subur tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear berdasarkan Pekerjaan
4. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan pasangan usia subur tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear berdasarkan Penghasilan
5. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan pasangan usia subur tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear berdasarkan Sumber Informasi.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Akademi kebidanan
sebagai informasi atau bahan mahasiswa diperpustakaan.
1.4.2 Bagi pasangan usia subur di Dusun VII Desa Sei Rotan Kec,
Sebagai informasi untuk menambah pengetahuan tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear
1.4.3. Bagi peneliti
sebagai aplikasi ilmu yang telah penulis dapat selama pembelajaran di Akademi kebidanan .
1.4.4. Bagi peneliti selanjutnya
sebagai informasi atau bahan untuk melakukan penelitian.
Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan dan Kedokteran No.18
untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI
5:40 PM | 0 Comments
Gambaran Pengetahuan Perokok Aktif Tentang Penyakit Kanker Paru
Kata kunci : Gambaran pengetahuan + perokok terhadap kanker paru
PENDAHULUAN
Resiko kanker paru meningkat pada mereka yang berkaitan erat dengan rokok. Entah perokok aktif maupun pasif. Sekitar 80 % insiden kanker paru terkait dengan persoalan merokok. Banyak orang yang tidak tahu bahwa efek negatif rokok tidak hanya dari nikotin, mulai dari asap bisa membuat iritasi paru sampai 45 bahan yang bersifat karsinogen. Asap rokok tidak hanya membahayakan perokok saja namun juga orang disekitarnya yang terpapar asap rokok. Asap yang dihisap perokok besarnya hanya 4 % sedangkan asap rokok yang dipapar rokok terbakar saat tidak dihisap besarnya 96 % dari total masa pembakaran rokok. Jadi masyarakat yang tidak merokok juga beresiko menderita penyakit dari paparan rokok pada asap rokok terdapat 30 jenis poluton.
Poluton tersebut antara lain nikotin, tar, karbon monoksida, dan dapat mengganggu sel – sel normal menjadi sel kanker terutama kanker paru.
MUI mengatakan bahwa rokok itu haram karena di dalam rokok ada racun. Sedangkan NU mengatakan bahwa rokok masih makruh karena berdasarkan tingkat bahayanya yang relatif. Pemerintah pun sudah melarang agar tidak merokok di tempat – tempat umum seperti kantor, bus, bahkan sudah ada juga hari tembakau sedunia. Telah banyak riset membuktikan bahwa rokok dapat menyebabkan kecanduan. Di samping itu, rokok juga dapat menyebabkan kanker.
( Muhammad Jaya : 2009 )
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk meneliti gambaran pengetahuan perokok aktif tentang penyakit kanker paru di Dusun III tahun 2011.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan masalah yaitu bagaimana gambaran pengetahuan perokok aktif tentang penyakit kanker paru di Dusun III .
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan perokok aktif tentang penyakit kanker paru
1.3.2 Tujuan Khusus
- Untuk mengetahui pengetahuan perokok aktif tentang penyakit kanker paru berdasarkan umur
- Untuk mengetahui pengetahuan perokok aktif tentang penyakit kanker paru berdasarkan jenis rokok
- Untuk mengetahui pengetahuan perokok aktif tentang penyakit kanker paru berdasarkan lamanya merokok.
1.4 Manfaat Penelitian
- Menambah pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti tentang bagaimana gambaran pengetahuan perokok aktif tentang penyakit kanker paru
- Sebagai bahan masukan/informasi bagi peneliti selanjutnya agar hasilnya dapat lebih baik dari yang ada sekarang dan sebagai referensi buku di perpustakaan
- Sebagai bahan informasi bagi masyarakat tentang bahaya yang dapat ditimbulkan dari merokok
Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan dan Kedokteran No.17
untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI
4:16 PM | 0 Comments
DISTRIBUSI PARITAS
Distribusi penduduk wanita usia produksi menurut banyaknya anak yang pernah dilahirkan.
5:20 AM | 0 Comments
DISEMINASI
Penyebarluasan informasi yang dapat dilakukan dengan berbagai bentuk komunikasi atau media.
5:19 AM | 0 Comments
DILATASI
Usaha untuk memperlebar suatu saluran (rongga tubuh) biasanya dengan memakai alat yang disebut dilatator.
5:17 AM | 0 Comments
DIFUSI
5:17 AM | 0 Comments
EFEK dan DAMPAK
Efek adalah pengaruh langsung dari output, sedangkan dampak adalah
pengaruh lanjut dari output.
7:55 PM | 0 Comments
DOUCHE
5:22 AM | 0 Comments
DWI WINDU KARYA KENCANA
5:22 AM | 0 Comments
DOUBLE BURDEN/BEBAN GANDA
5:21 AM | 0 Comments
Gambaran Pengetahuan Pasca Natal Tentang Menyusui Yang Benar di Desa
Disini penulis melakukan penelitian untuk mengetahui gambaran pengetahuan pasca natal tentang menyusui yang benar di Desa Kecamatan Kabupaten Tahun 2011. Penelitian ini bersifat Deskriptif dengan jumlah populasi 25 orang dan menggunakan total sampling. Penelitian ini menggunakan data primer yang dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada responden.
Hasil penelitian diperoleh tingkat pengetahuan ibu tentang cara menyusui mayoritas adalah berpengetahuan cukup sebanyak 18 orang (72%), berdasarkan umur mayoritas 20 – 30 tahun sebanyak 13 orang (52%), berdasarkan pendidikan mayoritas SMA sebanyak 18 orang (72%), berdasarkan pekerjaan mayoritas adalah Ibu Rumah Tangga sebanyak 16 orang (64%) dan berdasarkan sumber informasi mayoritas adalah dari tenaga kesehatan sebanyak 18 orang (72%).
Diharapkan kepada ibu untuk selalu meningkatkan pengetahuannya tentang cara menyusui yang benar agar tidak terjadi masalah dalam menyusui, sehingga dapat memberikan ASI sepenuhnya kepada bayi tanpa mengalami suatu masalah.
Kata Kunci : Pengetahuan Ibu Menyusui - Cara Menyusui
Daftar Pustaka : 16 (1997 – 2010)
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menyusui adalah suatu proses yang alamiah namun tetap harus dipelajari bagaimana cara menyusui yang baik dan benar, karena menyusui sebenarnya tidak saja memberikan kesempatan kepada bayi untuk tumbuh menjadi manusia yang sehat secara fisik saja tetapi juga lebih cerdas, mempunyai emosional yang stabil, perkembangan spiritual yang baik serta perkembangan sosial yang lebih baik.
ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi, karena ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna baik secara kualitas maupun kuantitas. ASI sebagai makanan tunggal akan mencukupi kebutuhan tumbuh kembang bayi normal sampai usia 4 – 6 bulan (Khairuniah , 2004)
Hambatan dalam praktek menyusui adalah kurangnya pengetahuan dan pemahaman dalam cara menyusui dan pentingnya ASI bagi bayi, kurangnya pengetahuan dan pemahaman ini mempengaruhi kesadaran ibu untuk menyusui bayi. Selain itu adanya alasan ibu tidak menyusui bayinya karena merasa ASI-nya tidak cukup, encer, atau tidak keluar sama sekali. Padahal menurut penelitian WHO hanya ada satu dari seribu orang yang tidak bisa menyusui. (Widjaja, 2004)
Menurut hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002-2003, didapati data jumlah pemberian ASI eksklusif pada bayi di bawah usia dua bulan hanya mencakup 64% dari total bayi yang ada. Persentase tersebut menurun seiring dengan bertambahnya usia bayi. Yakni, 46% pada bayi usia 2-3 bulan dan 14% pada bayi usia 4-5. Jadi hanya 14% ibu di Tanah Air yang memberikan air susu ibu (ASI) ekslusif kepada bayinya sampai 4 - 5 bulan, dan rata-rata bayi di Indonesia hanya menerima ASI ekslusif kurang dari 2 bulan sebanyak 64%. (SDKI tahun 2002-2003).
Untuk daerah Sumatera Utara tahun 2005, angka menyusui ASI eksklusif terhadap bayi di Sumut mencapai 32 persen dan untuk tahun 2011, persentase ini naik hingga mencapai 34 persen (Kepala Sub Dinas Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, dr Kustina).
Di Kabupaten jumlah pada tahun 2006 ada 35.131 bayi, yang di beri ASI Ekslusif 6.432 atau 18,31% . Di Kecamatan terdapat 6.975 bayi dengan ASI Ekslusif 987 (14,15%) dan di Desa dengan jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) 5.275 dan jumlah bayi sebanyak 612 bayi dengan ASI Ekslusif 73 bayi atau 11,92%. (Dinkes Kab. , 2006)
Berjuta-juta ibu di seluruh dunia berhasil menyusui bayinya secara alamiah tanpa pernah membaca buku tentang ASI bahkan ibu yang buta huruf pun dapat menyusui anaknya dengan baik. Walaupun demikian dalam lingkungan kebudayaan kita saat ini melakukan hal yang alamiah tidaklah selalu mudah (Utami Roesli, 2000). Untuk itu dalam karya tulis ilmiah ini akan mengangkat topik mengenai Gambaran Pengetahuan Pasca Natal Tentang Menyusui yang Benar di Desa Kecamatan Kabupaten Tahun 2011.
Pemberian ASI yang baik adalah sesuai kebutuhan bayi istilahnya on demand, kalau ASI diberikan pada saat anak sudah menangis sebenarnya itu sudah terlambat karena membuat bayi tidak nyaman. Keberhasilan menyusui harus diawali dengan kepekaan terhadap waktu yang tepat saat pemberian ASI. Kalau diperhatikan sebelum sampai menangis bayi sudah bisa memberikan tanda-tanda kebutuhan akan ASI berupa gerakan-gerakan memainkan mulut dan lidah atau tangan di mulut. Ketepatan waktu saja tidak cukup, tak jarang kegagalan dalam menyusui terjadi. Kegagalan biasanya disebabkan karena tehnik dan posisi yang kurang tepat bukan karena produksi ASI-nya yang sedikit.
Seorang ibu dengan bayi pertamanya mungkin akan mengalami berbagai masalah, hanya karena tidak mengetahui cara-cara yang sebenarnya sangat sederhana, seperti cara menaruh bayi pada payudara ketika menyusui, isapan yang mengakibatkan puting terasa nyeri dan masih banyak lagi masalah lain. Untuk itu seorang ibu butuh seseorang yang dapat membimbingnya dalam merawat bayi termasuk dalam menyusui. Orang yang dapat membantunya terutama adalah orang yang berpengaruh besar dalam hidupnya atau disegani seperti suami, keluarga atau kerabat atau kelompok ibu-ibu pendukung ASI dan dokter atau tenaga kesehatan. Untuk mencapai keberhasilan menyusui diperlukan pengetahuan mengenai tehnik-tehnik menyusui yang benar (Soetjingsih, 1997).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah “Gambaran Pengetahuan Pasca Natal Tentang Menyusui Yang Benar di Desa Kecamatan Kabupaten Tahun 2011”.
1.3 Ruang Lingkup Penelitian
1. Sifat Penelitian : Deskriptif
2. Subyek Penelitian : Ibu Menyusui
3. Obyek Penelitian : Pengetahuan ibu tentang cara menyusui yang benar.
4. Lokasi Penelitian : Desa Kecamatan Kabupaten
5. Waktu Penelitian : Januari – Juli 2011
1.4 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang cara menyusui yang benar di Desa Kecamatan Kabupaten .
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
1.5.1 Bagi Ibu Menyusui
Penelitian ini di harapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan ibu tentang cara menyusui.
1.5.2 Bagi Tempat Peneliti
Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran untuk lebih meningkatkan cara menyusui di Desa Kecamatan Kabupaten .
1.5.3 Bagi Peneliti
Penelitian ini di harapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam penulisan karya tulis ilmiah sebagai penerapan ilmu yang didapat dengan proses pembelajaran secara nyata dalam membuat karya tulis ilmiah.
1.5.4 Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat melengkapi bacaan di perpustakaan sebagai acuan untuk penelitian sejenis dengan variabel penelitian yang lebih komplek.
Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan dan Kedokteran No.16
untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI
2:58 AM | 0 Comments
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Pada Masa Menopause di Desa
Kata Kunci : Kebutuhan Gizi pada Masa Menopause
Referensi : 11 Referensi (2005 – 2009)
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam keadaan yang cukup bervariasi dan individual bagi seorang wanita. Folikel telur yang tersisa dalam indung telur (sekitar 8000) mulai lenyap. Peristiwa aneh dan tidak jelas ini terjadi antara 45 – 55 tahun. Perempuan itu tiba-tiba, dan ada peralihan perlahan-lahan dari aktivitas indung telur yang normal pada tahun-tahun reproduksi, ke indung telur yang relatif tidak aktif pada tahun-tahun menopause.
(Jones. 2005)
Setiap tahunnya diperkirakan 25 tahun perempuan diseluruh dunia akan memasuki masa menopause. Perempuan yang berusia 50 tahun keatas diperkirakan akan meninggkat jumlahnya. Dari saat ini berjumlah 500 juta diseluruh dunia akan menjadi lebih dari satu miliar pada 2030.
(Ali,2010)
Sindroma menopause dialami oleh banyak wanita hampir seluruh dunia sekitar 70 – 80% wanita Eropa, 60% di Amerika, 57% di Malaysia, 18% di Cina dan 10% di Jepang dan di Indonesia dari beberapa data tampak bahwa salah satu faktor dari perbedaan jumlah tersebut adalah karena pola makannya. Pola makan wanita Eropa dan Amerika dapat lebih meningkat kadar Estrogen di dalam tubuh di bandingkan dengan wanita Asia, sehingga ketika masa Menopause tiba jumlah estrogen drastis menurun menyebabkan tingginya sindroma menopause. (Kumala Ningsi, 2008)
Saat ini, UHH wanita Indonesia adalah 67 tahun. Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan UHH orang Indonesia adalah 75 tahun pada tahun 2025. hal ini berarti wanita memiliki kesempatan untuk hidup rata- rata 25 tahun lagi sejak awal menopause. Berbagai upaya perlu dilakukan agar waktu yang cukup lama dijalani dengan semenyenangkan mungkin. (Albiner,2008)
Kesiapan menghadapi menopause menurut dini (2002) mengonsumsi makanan bergizi yaitu mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Pemenuhan gizi yang memadai akan sangat membantu dalam menghambat berbagai dampak negatif menopause terhadap kinerja otak, mencegah kulit kering serta berbagai penyakit lainnya. (Francin,dkk,2005)
Bertambahnya usia menyebabkan beberapa organ tidak melakukan proses perbaikan (remodelling) diri lagi. Misalnya masa tulang tidak melakukan pembentukan kembali. Meski demikian, setiap orang tetap membutuhkan makanan bergizi, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. (Francin, dkk, 2005)
Makan-makanan yang sehat dan sesuai kebutuhan merupakan kebutuhan penduduk untuk hidup lebih berkualitas pada wanita menopause. Kebutuhan kalori dan zat gizi pada wanita menopause yang dianjurkan adalah sesuai kebutuhan yang memperhatikan faktor-faktor seperti berat badan, tinggi badan usia dan aktivitas.
(Sofianty,2010)
Kelebihan berat badan, kekurangan kalsium, anemia dan kekurangan zat gizi yang lain lebih umum terjadi pada perempuan selama menopause.
(Suryoprajoyo, 2009)
Dengan persiapan diri yang prima akan menopause (dengan mengonsumsi suplemen yang kaya akan fitoestrogen, olah raga secara teratur diet seimbang dengan gizi cukup serta menjaga pikiran tetap positif) maka anda dapat melewati masa menopause tanpa rasa takut dan tetap tampil cantik dan sehat.
(Sofianty, 2010).
Dan setelah dilakukan survey pendahuluan pada tanggal 8 Mei 2011 di Dusun IX Desa Kecamatan Kabupaten terdapat 42 orang ibu yang berusia 40 – 54 tahun.
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai “Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi pada masa menopause”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan “Bagaimana Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Pada Masa Menopause di Dusun IX Desa Kecamatan Kabupaten Tahun 2011”.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Pada Masa Menopause di Dusun IX Desa Kecamatan Kabupaten Tahun 2011
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi pada masa menopause di Dusun IX Desa Kecamatan Kabupaten Tahun 2011 berdasarkan umur
2. Untuk mengetahui distrubusi pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi pada masa menopause di Dusun IX Desa Kecamatan Kabupaten Tahun 2011 berdasarkan pendidikan
3. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi pada masa menopause yang didapatkan di Dusun IX Desa Kecamatan Kabupaten Tahun 2011 berdasarkan sumber informasi
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
a. Bagi Dusun IX Desa
Sebagai bahan masukan dan sumber informasi bagi kepala Dusun IX Desa Kecamatan Kabupaten Tahun 2011
b. Bagi Responden
Sebagai sumber masukan dalam meningkatkan pengetahuan ibu tentang pentingnya kebutuhan pada masa menopaus.
c. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis khusunya tentang kebutuhan gizi pada masa menopause, serta penulis dapat mengaplikasikannya dalam ruang lingkup kerja di masyarakat.
d. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan bacaan diperpustakaan Akademi Kebidanan XXXX Kabupaten .
Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan dan Kedokteran No.15
untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI
9:53 PM | 0 Comments
Gambaran pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Campak Di Klinik Bersalin
Kata Kunci : Pengetahuan ibu tentang imunisasi campak.
Referensi : 13 Referensi (2000 – 2009)
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Imunisasi merupakan salah satu cara untuk memberikan kekebalan pada bayi dan anak terhadap berbagai penyakit, sehingga dengan imunisasi diharapkan bayi dan anak tetap tumbuh dalam keadaan sehat (Aziz, 2008)
Penyakit campak merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit campak pada anak termasuk penyakit menular(Aziz, 2008)
Pertumbuhan dan perkembangan pada anak dapat dicapai secara optimal apabila orang tua melakukan berbagai upaya, sepertio pemberian uapaya kesehatan, salah satunya pemeliharaan kesehatan adalah pemberian imunisasi (Yupi, 2004).
Dari imunisasi yang diharuskan dan dianjurkan di Indonesia yaitu BCG, Hepatitis B DPT, Polio, campak (Samik, 2002)
Depkes menetapkan bahwa ada tujuh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi yaitu tuerkulosis, difteri, partusis, tetanus, poliomelitis, campak dan hepatitis
Data yang menyebutkan kematian akibat campak di dunia yang dilaporkan pada 2002 mencapai 777.000 orang, 202.000 diantaranya dari Aseian, serta 15 % kematian akibat campak berasal dari Indonesia. Setiap tahun diperkirakan 30.000 anak Indonesia meninggal karena komplikasi yang diakibatkan campak.
Di Indonesia program imunisasi campak telah dimulai sejak 1984, kemudian meningkat sampai 80% pada tahun 1990 dan seterusnya bertahan diatas angka tersebut sampai tahun 2006 (Adelina, Sumut Pos, 2009)
Survey Kependudukan dan Kesehatan Indonesia (IDHS) tahun 2002-2003 bahwa hanya 52% anak yang mendapatkan imunisasi di Sumatera Utara pada tahun 2006 di provinsi tersebut terdapat 3.05 juta dari 4.9 juta orang anak Indonesia yang berusia di bawah 12 bulan, dan sebanyak 1.6 juta anak diantaranya belum menerima baik vaksinasi campak maupun DPT secara penuh sebelum usia mereka mencapai 1 tahun. (Harold, 2000)
Dan setelah dilakukan survey pendahuluan di Klinik Bersalin desa terdapat 53 orang.
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Campak di Klinik Berslain Desa
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan “Bagaimanakah Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Campak di Klinik Bersalin Desa Kecamatan Kabupaten Tahun 2011”.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Gambaran Pengetahun Ibu Tentang Imunisasi Campak di Klinik Bersalin Desa
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu tentang imunisasi campak berdasarkan umur di Klinik Bersalin
2. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu tentang imunisasi campak berdasarkan pendidikan di Klinik Bersalin
3. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu tentang imunisasi campak berdasarkan pekerjaan di Klinik Bersalin
4. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu tentang imunisasi campak berdasarkan paritas di Klinik Bersalin
5. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu tentang imunisasi campak berdasarkan Sumber Informasi di Klinik Bersalin
1.4. Manfaat Imunisasi
1.4.1. Bagi Petugas Kesehatan
Sebagai bahan masukan bagi tenaga kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan sehingga angka penderita campak dapat diturunkan
1.4.2. Bagi Institut Pendidikan Akademi Kebidanan
Sebagai bahan bacaan atau referensi bagi perpustakaan Akademi Kebidanan Kabupaten
1.4.3. Bagi Peneliti
Sebagai bahan masukan untuk menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman peneliti dalam ilmu yang didapat selama perkulihan mengenai imunisasi campak.
Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan dan Kedokteran No.14
untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI
9:49 PM | 0 Comments
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang pada kehamilan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Terhadap gizi yang diperlukan pada saat hamil. Penelitian ini bersifat deskriptif untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan ibu tentang gizi seimbang pada kehamilan di Rumah Bersalin ...... tahun 2011. berdasarkan umur, pendidikan dan paritas data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui kuesioner dengan populasi ibu tentang gizi seimbang pada kehamilan sebanyak 31 responden semua populasi dijadikan sampel (total sampling).
Dari hasil diketahui bahwa mayoritas responden berpengetahuan baik sebanyak 14 responden (45%) dan minoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 6 responden (19%). Mayoritas responden berpengetahuan baik sebanyak 14 responden (45%) dengan umur 18 – 40 tahun dan minoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 6 responden (19,3%) dengan unur 18 – 40 tahun. Dan mayoritas responden berpengetahuan baik sebanyak 7 responden (22,5%) dengan tingkat pendidikan SMA dan minoritas responden berpengetahuan kurang 1 responden (3,2%) dengan tingkat pendidikan SD. Mayoritas responden berpengetahuan baik sebanyak 9 responden (29,0%) dengan multipara 1 - 3, minoritas responden berpengetahuan cukup sebanyak 1 responden (3,2%) dengan grande multipara > 3.
Dari hasil penelitian ini dapat dikumpulkan bahwa banyak responden berpengetahuan baik , tetapi lebih diharapkan lagi kepada ibu – ibu hamil agar lebih mengerti lagi tentang manfaat gizi seimbang dan kepada tenaga kesehatan agar lebih aktif lagi dalam memberikan infomasi dan penyuluhan tentang pelaksanaan gizi seimbang.
Kata Kunci : Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang Pada Kehamilan
Daftar Pustaka : 11 referensi (2002 – 2011).
PENDAHULUAN
Dasar perlunya gizi seimbang bagi ibu hamil pada masa kehamilan merupakan masa terjadinya stress fisiologi pada ibu hamil. Karena masa penyesuaian tubuh ibu terhadap perubahan fungsi tubuh. Ibu hamil sebenarnya sama dengan ibu yang tidak hamil, namun kualitas dan kuantitasnya ditingkatkan melalui pola makan dengan kebiasaan makan yang baik, pola makan dan kebiasaan makan yang baik disini adalah menu seimbang dengan jenis makan yang bervariasi.
(Purwita Sari, 2009)
Ibu hamil membutuhkan tambahan energi dan zat gizi yang seimbang untuk pertumbuhan dan perkembangan janin dengan tetap memperhatikan kebutuhan zat gizi ibu (Ramayulis, 2009)
Ibu hamil memerlukan gizi, jika mengalami kurang gizi akan menimbulkan masalah baik pada ibu maupun janin yang dikandungnya. Kurang gizi dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, cacat bawaan dan berat janin bayi rendah. (Zulhaida. Com, 2005).
WHO mengatakan kehamilan ibu harus menyediakan nutrisi yang penting bagi pertumbuhan anak dan dirinya. Kebutuhan nutrisi wanita hamil banyak mendapat perhatian dari berbagai komite di seluruh Negara. (Derekm 2005).
Dinegara yang berkembang termasuk Indonesia masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama dan merupakan penyebab kematian wanita tidak dapat dipungkiri lagi dari masa kehamilan menjadi saat yang paling berbahaya wanita dalam hidupnya. (Nura, 2002)
Penyebab tidak langsung dari kematian ibu dari sisi masyarakat antara lain tingkat sosial ekonomi, tingkat pendidikan, faktor budaya dan peran kaum ibu yang tidak menguntung kan dan tranportasi resiko kematian ibu makin besar dengan adanya anemia, kekurangan energi kronik (KEK) dan penyakit menular seperti malaria,tuberkolosis (TB) Hepatitis, dan HIV / AIDS Pada tahun 1995 misalnya anemia pada ibu hamil mencapai 51% dan pada ibu nifas 45%, pada tahun 2002 ,17,6% wanita usia subur menederita (Kek). (Siregar 2007).
Di Sumatera tahun 2001 terdapat 77,9% ibu hamil yang tidak memenuhi asupan gizi yang benar terutama dalam mengkonsumsi zat besi (Fe) sehingga menyebabkan ibu menderita anemia. (Amiruddin, 2007).
Di daerah pedesaan banyak ibu hamil dengan malnutrisi atau kekurangan gizi sekitar 23%, secara umum penyebab kurang gizi pada ibu hamil adalah konsumsi makanan yang tidak terpenuhi syarat gizi yang dianjurkan, jarak kehamilan dan persalinan yang berdekatan dan ibu hamil dengan tingkat pendidikan serta pengetahuan yang kurang. Dalam pemenuhan nutrisi yang dibutuhkan si ibu selama kehamilan. (www,info,Kes,com, 2007).
Dari hasil survey yang dilakukan di Rumah Bersalin terdapat ibu yang melakukan pemeriksaan ibu hamil secara rutin sebanyak 155 orang dengan rata – rata perbulan 31 orang. Dan yang kurang gizi atau anemia sebanyak 2 (3%).
Dari latar belakang tersebut diatas maka peneliti ingin mengetahui “Pengetahuan Gizi Seimbang Pada Kehamilan di Rumah Bersalin tahun 2011.”.
1.2. Perumusan Masalah
Bagaimana Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang pada kehamilan di Rumah Bersalin Tahun 2011
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang pada kehamilan di Rumah Bersalin Tahun 2011
1.3.2 Tujuan Khusus
1.4. Manfaat Penelitin
1.4.1 Bagi RB
1.4.2 Bagi Instansi Pendidikan
Dapat dijadikan sebagai tambahan referensi atau buku bacaan di perpustakaan Akademi Kebidanan 1.4.3 Bagi Peneliti
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan khususnya dalam hal yang berkaitan dengan pengetahuan ibu hamil tentang gizi seimbang.
Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan dan Kedokteran No.13
untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI
9:43 PM | 0 Comments
EFEKTIVITAS MIGRASI
Rasio antara migrasi netto dan migrasi brutto yang makin kecil
6:52 PM | 0 Comments
EFEKTIVITAS KLINIS
Keunggulan cara kontrasepsi tertentu untuk mencegah terjadinya
kehamilan dalam kenyataan penggunaan sehari-hari.
6:50 PM | 0 Comments
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI
Dipakai dalam arti efektifitas klinik, yaitu pengaruh suatu cara
kontrasepsi untuk mencegah kehamilan.
6:50 PM | 0 Comments
EFEK SAMPINGAN KONTRASEPSI
Adalah perubahan sistem, alat dan fungsi tubuh yang timbul akibat dari
penggunaan alat atau obat kontrasepsi dan tidak berpengaruh serius
terhadap klien
Contoh :
1. Kondom, reaksi alergi, mengurangi kenikmatan hubungan seksual
2. Oral pil, mual/muntah, pusing kepala, nafsu makan bertambah, lesu
lemah tidak bersemangat dalam bekerja, penurunan ASI, tekanan darah
tinggi, perubahan berat badan, jerawat, bercak cokelat pada wajah
(hyper pegmentasi), varises, keputihan, gangguan haid.
3. Suntik tidak datang haid, (amenorea), pertambahan berat badan,
sakit kepala, nyeri pinggul, tekanan darah tinggi.
4. Implant, "hilang" tidak teraba, nyeri dada, pendarahan, bercak,
nyeri kepala, mual/pusing/gelisah, berat badan bertambah/berkurang.
5. AKDR, perdarahan, gangguan haid, demam, menggigil, cairan vagina yang banyak.
6. Vasektomi, perdarahan sedikit membasahi plester penutup luka, nyeri
didaerah luka, gatal di kulit disertai bentol bentol.
6:48 PM | 0 Comments
FERTILITAS
Kemampuan riil seorang wanita untuk melahirkan, yang dicerminkan dalam
jumlah bayi yang dilahirkan
7:09 PM | 0 Comments
FEMINISME
Paham, aliran, gerakan yang memperjuangkan persamaan hak dan tanggung
jawab antara perempuan dan laki-laki dalam segala aspek hidup dan
kehidupan
7:09 PM | 0 Comments
FASILITAS PELAYANAN KB PARIPURNA
Fasilitas yang mampu dan berwenang memberikan semua jenis pelayanan
kontrasepsi ditambah dengan pelayanan rekanalisasi dan penanggulangan
infertilitas
7:08 PM | 0 Comments
EMANSIPASI
Suatu pandangan yang menciptakan adanya kesamaan peran dan tanggung
jawab antara perempuan dan laki-laki dalam segala aspek kehidupan baik
biologis maupun non biologis.
6:55 PM | 0 Comments
FORUM KONSULTASI KEMITRAAN (FKM)
Suatu kegiatan rapat sebagai forum pertemuan antar Unit Pelaksana KB.
7:11 PM | 0 Comments
FORNIKS
Puncak liang sanggama yang terletak di samping, depan dan belakang
dari mulut rahim (portio)
7:11 PM | 0 Comments
FILAMEN AKDR
Benang pada alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) sehingga alat
kontrasepsi itu mudah dikontrol dan diangkat bila diperlukan.
7:10 PM | 0 Comments
FERTILITAS DIFFERENSIAL
Perbedaan angka fertilitas antara penduduk suatu wilayah dengan
penduduk wilayah lain atau antar penduduk suatu negara tertentu dalam
waktu tertentu yang mungkin disebabkan karena status sosial ekonomi,
pendidikan, pekerjaan
7:10 PM | 0 Comments
FEMININ
Ciri, karakteristik sikap dan perilaku dominan yang dimiliki kaum perempuan
7:09 PM | 0 Comments
ENDOSCOPY
Pemeriksaan bagian dalam tubuh dengan suatu alat yang berupa teropong.
7:00 PM | 0 Comments
EMBRIO
Hasil pembuahan sel telur pada stadium permulaan yang kemudian menjadi
janin Pada manusia antara umur satu minggu sampai delapan minggu
6:58 PM | 0 Comments
EMPAT TERLALU
Merupakan salah satu faktor penyebab kematian ibu dan bayi, yaitu :
1. terlalu muda melahirkan (umur ibu kurang dari 20 tahun)
2. terlalu tua melahirkan (umur ibu lebih dari 35 tahun)
3. terlalu banyak melahirkan (jumlah anak lebih dari tiga)
4. terlalu dekat jarak waktu melahirkan (jarak kelahiran kurang dari 2 tahun)
6:56 PM | 0 Comments
ELIGIBLE WOMEN
Wanita dalam usia reproduksi (subur), yaitu yang berumur antara 15 – 49 tahun.
6:55 PM | 0 Comments
FAKTOR PENENTU FERTILITAS
Faktor-faktor yang mempunyai pengaruh langsung dan besar terhadap fertilitas.
7:06 PM | 0 Comments
EVALUASI
Proses kegiatan pengukuran yang dilaksanakan secara berkala dan
berkelanjutan dengan cara membandingkan hasil nyata kegiatan program
dengan indikator keberhasilan baik sebelum, selama dan setelah
selesainya pelaksanaan program
7:05 PM | 0 Comments
EXPULSION RATE – IUD
Tingkat (persentase) keluarnya IUD (alat kontrasepsi dalam rahim/AKDR)
secara spontan dari rahim akseptor.
7:03 PM | 0 Comments
ESTROGEN
Suatu hormon yang dapat menimbulkan karakteristik seks sekunder pada
wanita berasal dari kelenjar tertentu manusia, hewan ataupun
tumbuh-tumbuhan yang mempunyai sifat estrigenik. Hormon tersebut dapat
diperoleh secara alamiah ataupun sintetis
7:01 PM | 0 Comments
GALAKTORIA
Suatu keadaan dimana payudara memproduksi air susu berlebihan atau di
luar masa seksual.
7:13 PM | 0 Comments
FLOUR ALBUS / LEKORHEA / KEPUTIHAN
Cairan yang keluar dari liang senggama yang putih kehijau-hijauan,
kecoklatan atau kemerahan, kadang disertai bau yang tidak enak dan
rasa gatal disebabkan oleh jamur dan parasit.
7:12 PM | 0 Comments
FIMBRIA
Bagian ujung dari saluran telur (tuba) yang berbentuk seperti
jari-jari dan berfungsi untuk menangkap sel telur (ovum).
7:11 PM | 0 Comments
GERAKAN EKONOMI KELUARGA SEJAHTERA.
Adalah suatu gerakan pemberdayaan keluarga di bidang ekonomi yang
meliputi Gerakan Kewirausahaan Keluarga Sejahtera (GWKS) dan Gerakan
Kemitrausahaan Keluarga Sejahtera (GMKS).
7:16 PM | 0 Comments
GENDER DALAM PROGRAM KB
Penerapan konsep gender ke dalam progam-program pokok Program KB Nasional
7:15 PM | 0 Comments
GENDER
Pandangan masyarakat tentang perbedaan peran, fungsi dan tanggung
jawab antara perempuan dan laki laki yang merupakan hasil kontruksi
sosial budaya dan dapat berubah sesuai dengan perkembangan jaman.
7:15 PM | 0 Comments
GEJALA SAMPINGAN
Gejala yang tidak diinginkan, yang timbul akibat pemakaian sesuatu
obat/alat kontrasepsi dan lain-lain.
7:14 PM | 0 Comments
GARIS GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)
Suatu bentuk susunan yang merinci tujuan pembelajaran umum, tujuan
pembelajaran khusus, pokok bahasan dari setiap mata pelajaran
ditambah dengan estimasi waktu yang dibutuhkan untuk setiap mata
pelajaran serta sumber kepustakaan.
7:14 PM | 0 Comments
GERAKAN KELUARGA SEHAT SEJAHTERA (GKSS)
Merupakan pengembangan dari kampanye ibu sehat sejahtera (KISS) yang
dimulai tahun 1992, dan pada tahun 1993 dikembangkan menjadi gerakan
ibu sehat sejahtera (GISS), serta selanjutnya pada tahun 1996
dikembangkan lagi menjadi GKSS
7:20 PM | 0 Comments
GERDU PERTASI KENCANA
Gerakan Terpadu Pertanian, Koperasi, dan Keluarga Berencana yang
diarahkan untuk membangun kualitas Keluarga dengan upaya memperkuat
fungsi ekonomi keluarga, kehidupan ber Koperasi yang sekaligus dapat
meningkatkan tahapan Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I serta
tahapan keluarga lainnya
7:19 PM | 0 Comments
GERBANG SEWU
Gerakan Pembangunan Seribu Rupiah ini merupakan gerakan yang
diprakarsai oleh Putra Jawa kedudukan Sumatera (Puja Kesuma) di
Langkat, dalam upaya Taskin, dihimpun melalui organisasi Puja Kesuma
dengan mengumpulkan seribu setiap bulan oleh Puja Kesuma
7:19 PM | 0 Comments
GENDER DEVELOPMENT INDEX
Angka yang menunjukkan pelaksanaan pembangunan yang berkaitan dengan
masalah gender
7:16 PM | 0 Comments
GULA DARAH SEWAKTU ( GDS)
Yaitu pemeriksaan gula darah dalam darah sewaktu-waktu ( tanpa puasa).
7:22 PM | 0 Comments
GERAKAN REPRODUKSI KELUARGA SEJAHTERA
Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, yang meliputi peningkatan KB
yang makin mandiri gerakan keluarga sehat sejahtera, dan gerakan
keluarga sadar HIV/AIDS.
7:21 PM | 0 Comments
GERAKAN PEMBANGUNAN KELUARGA PEKERJA SEJAHTERA
Upaya kepedulian dan peran serta pengusaha, pekerja dan keluarganya
dalam kegiatan pembangunan Keluarga Sejahtera secara mandiri di
lingkungan perusahaan dan masyarakat sekitar perusahaan untuk
mewujudkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya serta masyarakat
sekitar perusahaan menuju keluarga kecil bahagia sejahtera
7:21 PM | 0 Comments
GERAKAN KETAHANAN KELUARGA SEJAHTERA
Meliputi bina ketahanan keluarga muda mandiri, bina keluarga balita,
bina keluarga remaja, bina keluarga dewasa dan bina keluarga lansia.
7:20 PM | 0 Comments
GERAKAN IBU SEHAT SEJAHTERA
Merupakan pengembangan dari KISS (Kampanye Ibu Sehat Sejahtera) atau
dalam istilah bahasa inggris disebut sebagai safe motherhood, yang
meliputi II subtansi kegiatan dan keluarga sadar AIDS.
7:20 PM | 0 Comments
HAK KLIEN
Hak di dalam pelayanan kontrasepsi, antara lain : hak memperoleh
informasi, akses, memilih, memutuskan, bebas dari resiko kematian,
bebas dari segala bentuk perlakuan buruk, mendapatkan manfaat,
privasi, kerahasiaan, membangun harkat dan martabat, kesinambungan dan
berpendapat
7:24 PM | 0 Comments
HAID PERTAMA
Tanggal atau umur yang menyatakan awal dari masa reproduksi seorang
wanita. Pada umumnya terjadi di antara umur 10 sampai 14 tahun.
7:24 PM | 0 Comments
GROSS ENROLLMENT RATIO (GER)
Ratio jumlah murid SD, SLTP, SLTA, dan Mahasiswa dibagi dengan jumlah
penduduk usia sekolah berturut-turut usia 7 – 12, 13 – 15, 16 – 18,
dan 19 – 24 tahun
7:23 PM | 0 Comments
GUILLAIN BARREN SYNDROME ( GBS)
Adalah kelemahan akut akibat gangguan syaraf perifer (acute
inflamatory demyeling polyneuropathy), yang memperlihatkan kelemahan
bersifat progresif selama empat hingga lima minggu. Kelumpuhan
biasanya akan diikuti pemulihan motorik datar sebelum mengalami
perbaikan secara perlahan-lahan
7:23 PM | 0 Comments
GIZI
Zat makanan (protein, lemak, karbohidarat, mineral dan vitamin) yang
diperlukan oleh tubuh manusia untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan
baik serta untuk melakukan segala fungsinya
7:22 PM | 0 Comments
INFORMED CHOICE
8:06 PM | 0 Comments
INDIKATOR
Ukuran yang memberi petunjuk tentang suatu keadaan tertentu sehingga dapat digunakan untuk mengukur perubahan yang terjadi atas keadaan tersebut.
7:56 PM | 0 Comments
IMPLANON
Susuk KB satu batang - Alat kontrasepsi yang ditanam di bawah kulit (susuk KB).
7:53 PM | 0 Comments
KADER KB
Anggota masyarakat yang secara sukarela berpartisipasi dalam
pelaksanaan Program KB Nasional
8:53 PM | 0 Comments
KADER INTI GENERASI MUDA
Anggota masyarakat yang secara sukarela berpartisipasi dalam
melaksanakan Program KB Nasional dan pembangunan keluarga sejahtera
dilingkungannya. Generasi muda yang ada di setiap desa minimal 1 orang
yang dapat mengajak generasi muda lainnya sebanyak lebih dari 10 orang
untuk melembagakan Keluarga Berkualitas 2015.
8:53 PM | 0 Comments
KADER INTI BKB
Kader yang memberikan penyuluhan/menyampaikan materi kepada orang tua
peserta BKB dalam pertemuan berkala kelompok BKB. Kader ini
bertanggung jawab atas jalannya pelaksanaan penyuluhan.
8:52 PM | 0 Comments
KADER BANTU
Kader yang bertugas membantu tugas kader inti dan atau kader piket
demi kelancaran pelaksanaan kegiatan penyuluhan BKB. Kader pembantu
dapat menggantikan tugas kader inti/piket bila yang bersangkutan
berhalangan hadir
8:51 PM | 0 Comments
KADER
Adalah orang dewasa, baik pria atau wanita yang dipandang sebagai
orang-orang yang memiliki kelebihan di masyarakatnya. Kelebihan itu
dapat berupa keberhasilan dalam kegiatan, keluwesan dalam hubungan
kemanusiaan, status sosial ekonomi dan lain sebagainya.
8:42 PM | 0 Comments
KARANG GIZI
Pekarangan yang dimanfaatkan untuk memperoleh bahan makanan bergizi
8:57 PM | 0 Comments
KANKER
Pertumbuhan yang tidak normal dari sel sel jaringan tubuh yang berubah
menjadi sel kanker.
8:56 PM | 0 Comments
KAGUM UTAMA GENERASI MUDA
Kader yang telah mempunyai anggota binaannya, minimal 10 orang
generasi muda yang secara terus menerus membantu gerakan KB di
lapangan
8:55 PM | 0 Comments
KADER PIKET
Kader yang bertugas mengasuh anak balita yang kebetulan ikut orang
tuanya datang ke tempat penyuluhan BKB, dengan harapan agar anak tidak
mengganggu orang tua peserta maupun jalannya penyuluhan BKB
8:54 PM | 0 Comments
KANKER ALAT REPRODUKSI
Pertumbuhan sel yang tidak normal dari alat reproduksi pria dan atau
wanita, jenisnya antara lain : kanker leher rahim, kanker indung
telur, kanker kelenjar prostat, kanker testis
8:57 PM | 0 Comments
HIGH RISK GROUP
Ibu-ibu menghadapi resiko tinggi apabila hamil atau melahirkan, antara lain :
Ibu hamil usia kurang dari 20 tahun.
Ibu hamil usia lebih dari 35 Th
Ibu hamil yang pernah melahirkan lebih dari 3 kali.
Ibu hamil dengan penyakit menahun misalnya penyakit paru-paru, jantung ginjal dan lain-lain.
7:47 PM | 0 Comments
HARGANAS ( HARI KELUARGA NASIONAL )
7:33 PM | 0 Comments
HAK-HAK REPRODUKSI
7:27 PM | 0 Comments
HORMON
Suatu zat atau substansi yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar buntu yang berlangsung masuk sirkulasi/peredaran darah tanpa melalui saluran, dan mempunyai efek khusus terhadap aktivitas organ lain.
7:52 PM | 0 Comments
HUMAN IMMUNO DEFICIENCY VIRUS (HIV)
Virus yang dapat menurunkan kekebalan tubuh
7:51 PM | 0 Comments
HIPER PIGMENTASI
Pembentukan pigmen yang berlebihan, sehingga tampak sebagai bercak hitam secara jelas. Misalnya pada pipi akibat penggunaan pil KB
7:48 PM | 0 Comments
INDUNG TELUR
Bagian alat kelamin dalam (genetalia internal) yang berfungsi memproduksi sel telur (ovum). Terletak satu di kanan dan satu di kiri rahim
7:58 PM | 0 Comments
INDIKASI MEDIK
7:57 PM | 0 Comments
IMPOTEN
Ketidak mampuan seorang pria untuk melakukan hubungan seksual (koitus), karena kemampuan ereksi penis kurang atau tidak ada
7:55 PM | 0 Comments
IMP (institusi masyarakat pedesaan)
7:54 PM | 0 Comments
INFERTILITAS PRIMER
8:02 PM | 0 Comments
INFERTILITAS
8:01 PM | 0 Comments
INFEKSI
Masuknya dan berkembangnya mikro organisme ke dalam tubuh yang menyebabkan radang.
8:01 PM | 0 Comments
INFANT MORTALITY RATE
8:00 PM | 0 Comments
PHOBIA
3:24 AM | 0 Comments