Karakteristik Ibu Hamil Yang Mengalami Hiperemesis Gravidarum Di Rumah Sakit
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar bagi negara-negara berkembang. Di negara miskin, sekitar 20-50% kematian wanita usia subur disebabkan hal yang berkaitan dengan kehamilan. Menurut data statistik yang dikeluarkan WHO sebagai badan PBB yang menangani masalah bidang kesehatan, tercatat angka kematian ibu dalam kehamilan dan persalinan di dunia mencapai 515.000 jiwa setiap tahun (WHO, 2008).
Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 menyatakan bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mencapai 248 per 100.000 kelahiran hidup, sebagai angka tertinggi di ASEAN. Tingginya angka kematian ibu ini disebabkan oleh berbagai penyebab yang kompleks, yaitu sosial, budaya, ekonomi, tingkat pendidikan, fasilitas pelayanan kesehatan, dan gender, dan penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan, infeksi, eklamsi, partus lama dan komplikasi abortus. Hal ini menempatkan upaya penurunan AKI sebagai program prioritas pemerintah.
Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang unik dan penuh misteri bagi setiap pasangan suami istri. Setiap kehamilan diharapkan dapat berakhir aman dan sejahtera baik bagi Ibu maupun bagi janinnya, oleh karena itu pelayanan kesehatan maternal yang bermutu sangatlah penting dan semua perempuan diharapkan dapat memperoleh akses terhadap pelayanan kesehatan tersebut.
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering didapatkan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi setelah 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu (Prawirohardjo, 2005).
Mual dan muntah terjadi pada 60-80% primi gravida dan 40-60% multi gravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala-gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Pengaruh fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual dan muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Keadaan inilah yang disebut hiperemesis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat ringannya penyakit. Hiperemesis gravidarum yang yang tidak mendapatkan penanganan yang baik dapat pula menyebabkan kematian pada ibu hamil (Prawihardjo, 2005).
Di RSIA Sritina terdapat 145 ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya selama bulan Januari – April 2009 dan 30 diantaranya mengalami hiperemesis gravidarum. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Karakteristik Ibu Hamil yang Mengalami Hiperemesis Gravidarum di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sritina tahun 2009.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka yang menjadi pokok masalah dalam penelitian ini adalah bagaiman mengetahui Karakteristik Ibu Hamil Yang Mengalami Hiperemesis Gravidarum Di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sritina tahun 2008.
C. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui karakteristik ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sritina tahun 2008.
b. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui distribusi frekkuensi ibu hamil dengan hiperemesis garvidarum di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sritina berdasarkan gravida.
2) Untuk mengetahui distribusi frekkuensi ibu hamil dengan hiperemesis garvidarum di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sritina berdasarkan pendidikan.
3) Untuk mengetahui distribusi frekkuensi ibu hamil yang mengalmi hiperemesis garvidarum di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sritina berdasarkan usia kehamilan.
4) Untuk mengetahui distribusi frekkuensi ibu hamil dengan hiperemesis garvidarum di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sritina berdasarkan riwayat kehamilan.
5) Untuk mengetahui distribusi frekkuensi ibu hamil dengan hiperemesis garvidarum di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sritina berdasarkan penyakit ibu.
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi penulis
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan pengalaman belajar khususnya tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan hiperemesis gravidarum.
b. Bagi Institusi Pendidikan Kesehatan
Penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana kepustakaan dan menambah informasi mahasiswa dalam melaksanakan asuhan kebidanan khususnya pada kehamilan.
c. Bagi tempat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dan sumbangan pemikiran bagi pegawai/bidan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sritina untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya ibu hamil.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Karya tulis ini memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengambil data tentang hiperemesis gravidarum dan akan dilaksanakan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sritina tahun 2008. Data yang diambil adalah semua data ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum tahun 2008.
Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran No.154
untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment